Edy soal Banjir Medan: Ada yang Matikan Sungai Belawan untuk Pembangunan Rumah

4 Desember 2020 16:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat meninjau lokasi banjir di Kota Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (4/12).
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat meninjau lokasi banjir di Kota Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (4/12). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir di Kecamatan Tanjung Selamat, Medan, Jumat (4/12). Dalam peninjauannya, Edy mengatakan, banjir ini terjadi karena berbagai persoalan Sungai Belawan.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut Edy Rahmayadi, ada aliran sungai yang dimatikan hanya untuk pembangunan permukiman.
“Ini Sungai Belawan sifatnya (alirannya-red) seperti huruf C. Tapi saya lihat dari atas (lewat) Google, satelit. Saya lihat ada yang meluruskan (aliran) sungai dalam rangka pembangunan rumah. Ada sungai yang dimatikan,” ujar Edy kepada wartawan di sela-sela peninjauan.
Edy bersama Badan Wilayah Sungai (BWS) telah mengecek aliran sungai yang dimatikan. Ia telah meminta BWS untuk mengaktifkannya kembali.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat meninjau lokasi banjir di Kota Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (4/12). Foto: Dok. Istimewa
Edy Rahmayadi Minta Sungai Belawan Segera Dinormalisasi
Selain itu, Edy memastikan langkah pertama yang harus dilakukan adalah normalisasi sungai, termasuk penataan bukit-bukit di pinggir Sungai Belawan.
“Ada tebing-tebing yang harus direkayasa (ditata-red) untuk kelancaran air. Kalau tidak, ini setiap tahun akan banjir ini yang harus kita lakukan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Edy juga telah meminta BWS untuk memperbaiki tanggul sungai yang jebol.
"Akan segera nanti diambil tindakan. Karena itu wewenang BWS. Akan kita sama sama kita pikirkan dan pada kesempatan yang pertama akan kita normalisasikan sungai untuk kita lakukan perbaikan,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat meninjau lokasi banjir di Kota Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (4/12). Foto: Dok. Istimewa
Sejauh ini, pihak Pemprov Sumatera Utara sudah mendirikan posko pengungsian, dapur umur, dan memenuhi kebutuhan logistik masyarakat yang terdampak. Edy juga mengimbau masyarakat yang ada di lokasi banjir tetap waspada.
“Apabila nanti malam ada hujan yang begitu deras (banjir susulan), bapak-bapak jangan tinggal di rumah. Pindah ke tempat yang aman, kunci pintu (rumah). Ibu-ibu dan anak-anak biar di sini (posko pengungsian). Sudah disiapkan dapur dan makan. Air bersih juga akan datang,” ujar Edy.
Tim sar menyusuri banjir menggunakan perahu karet di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/12). Foto: Dok. Istimewa
Banjir ini terjadi usai wilayah Kota Medan diguyur hujan pada Kamis (3/12). Akibatnya air Sungai Belawan meluap dan memasuki permukiman warga dengan ketinggian lutut orang dewasa hingga atap rumah.
ADVERTISEMENT
Setidaknya 7 kecamatan yang mengalami banjir paling parah, yakni Kecamatan Johor, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.
BPBD Medan pun terus mengevakuasi warga terdampak. Berdasarkan data BPBD Medan, ada 2.773 rumah terendam, 1.983 kepala keluarga atau 5.965 warga terdampak, 3 warga meninggal, dan 3 hilang.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: