Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bakal calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi merespons soal ia disebut pernah melukai GP Ansor pada 2019. GP Ansor merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU).
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut dikaitkan dengan GP Ansor yang memilih tidak mendukung eks kader NU, Hasan, sebagai wakil Edy di Pilgub Sumut 2024.
“Yang merasa dilukai saya tidak tahu, yang pastinya saya sudah pernah katakan kalau yang merasa dilukai dengan mulut saya, mulut saya ini kayak gini,” kata Edy usai jalani tes kesehatan di RSUD Adam Malik Medan, Jumat (30/8).
Menurut Edy, ia sebagai warga asli Sumut punya khas tersendiri. Khususnya cara bicara yang tegas.
“Mulut saya ini anak Sumut, jadi tak bisa saya bergaya-gaya, kenapa? Yang paling penting saya gak pernah, saya berusaha gak berbohong,” sambungnya.
Hasan dan GP Ansor
Hasan sendiri mengaku sudah mundur dari NU. Katanya, hal itu dilakukan sesuai dengan aturan organisasi NU.
ADVERTISEMENT
GP Ansor sebelumnya menginginkan Hasan fokus menjadi Tenaga Ahli Menag dari pada maju Pilkada.
"Hasan sebaiknya fokus pada tugasnya membantu Pak Menteri Agama, karena banyak pekerjaan di Kementerian Agama yang membutuhkan buah pikiran dari Hasan,” kata Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Sumut Adlin Tambunan dikutip dari Antara.
Selain itu, dia mengaku pihaknya masih cukup sulit mendukung Edy lantaran pernah melukai GP Ansor pada 2019. Sehingga semua kader harus menjunjung tinggi kehormatan GP Ansor.