Eep: Jokowi Pernah Kalah di Pilkada 2017, Jadi Pilpres 2024 Mestinya Kalah

4 Februari 2024 10:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
Direktur lembaga survei Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur lembaga survei Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sikap Presiden Jokowi terus jadi sorotan di Pilpres 2024. Makin dikritik soal keterlibatan di pemilu, Jokowi makin menunjukkan kode dukungan terhadap Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
Sebagian pihak menilai, "dukungan" Jokowi ini belum tentu bisa memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dalam hal keikutsertaan di berbagai pemilu yang dilalui mulai dari Pilkada Solo, Pilkada DKI, hingga Pilpres, Jokowi memang tidak pernah kalah.
Tapi, Jokowi juga sempat kalah. Terutama saat dirinya "mendukung" pasangan tertentu. Itu terjadi pada Pilkada 2017.
Presiden Joko Widodo bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 22 Oktober 2014. Foto: AFP/ADEK BERRY
"Dia pernah kalah sekali di Pilkada Jakarta 2017," kata Founder dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefullah Fatah, dalam talkshow Info A1 kumparan, dikutip Minggu (4/2).
Jokowi memang tidak ikut Pilkada 2017. Tapi, dia diasosikan mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Dia kalah dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto di Bakso Pak Sholeh Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
"Come on, kita sama sama tahu lah. Pernah kalah," ujar dia.
"Jadi artinya psikologi Jokowi itu tidak sepenuhnya psikologi orang yang tidak pernah kalah," tambah dia.
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kondisi 2017, sama dengan kondisi 2024. Jokowi memang tidak maju sebagai kontestan. Tapi dia mendukung Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
Melihat pola itu, Eep menilai, kondisi 2017 akan terulang pada Jokowi di 2024 ini.
"Pak Jokowi itu polanya mudah-mudahan seperti itu. Ketika maju sendiri menang, ketika dukung bukan dirinya, kalah. Jadi 2024 ini Pak Jokowi kalah mestinya kalau pakai rumus itu," ucap dia.