Eep: Pilpres 2024 Gagal Satu Putaran Itu Jokowi Sudah Kalah

4 Februari 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 1 menit
Menhan Prabowo Subianto  mendampingi Presiden RI Joko Widodo meresmikan Graha Utama Akademi Militer, di Kesatrian Akmil Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). Foto: Dok. kemhanri
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Prabowo Subianto mendampingi Presiden RI Joko Widodo meresmikan Graha Utama Akademi Militer, di Kesatrian Akmil Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). Foto: Dok. kemhanri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasangan Prabowo-Gibran bersama timnya terus menggaungkan Pilpres satu putaran. Tapi, peluang pilpres dua putaran juga masih terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
Founder dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, menilai, satu putaran atau dua putaran, tetap akan berdampak pada persepsi kemenangan Jokowi yang diasosiasikan dengan Prabowo-Gibran.
"Kalau Pak Jokowi kalah artinya Prabowo-Gibran kalah, menurut saya momentum politik bergerak. Katakanlah kalah itu tidak masuk putaran kedua atau malah kalah satu putaran," kata Eep dalam talkshow Info A1 kumparan, dikutip Minggu (4/2).
Direktur lembaga survei Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saat ini, bagi Eep, momentum politik memang belum punya kecenderungan kuat ke salah satu paslon. Misalnya, ke arah perubahan atau berkelanjutan.
Buktinya, Prabowo yang mengusung keberlanjutan tidak bisa sampai 60% surveinya. Begitu juga dengan Anies misalnya yang mengusung perubahan, angka surveinya tidak dimulai dengan angka 30% misalnya.
Ketika masuk putaran kedua, momentum politik akan cenderung melawan Jokowi. Karena bila, masuk putaran kedua, setiap kandidat punya data kecurangan dan berbagai hal yang terjadi selama putaran kedua.
ADVERTISEMENT
"Momentum bergerak melawan Pak Jokowi, itu tambahan energi luar biasa. Kali itu terjadi pertarungan akan lebih sengit terjadi," ucap dia.