Efektif Turunkan Kasus Corona, Kota Bandung Akan Lanjutkan Pengetatan AKB

7 Oktober 2020 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Bandung, Oded M Danial Foto: Instagram @mangoded_md
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Bandung, Oded M Danial Foto: Instagram @mangoded_md
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyebut penerapan AKB diperketat cukup efektif mengurangi penyebaran virus corona di Kota Bandung. Termasuk sistem buka tutup jalan, efektif mengurangi kerumunan di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Oded mengatakan angka reproduksi kasus corona di Bandung per 6 Oktober adalah 0,83, turun sebanyak 0,16 sejak 24 September.
"Ini artinya kasus COVID-19 di Kota Bandung sangat terkendali. Namun kami akan terus melakukan tindakan-tindakan pelacakan dari segi epidemiologi, suveilans, dan peningkatan pelayanan kesehatan," kata Oded di kantor Wali Kota Bandung, Rabu (07/10).
Dia memaparkan perkembangan penanganan COVID-19 di Kota Bandung periode 24 September-6 Oktober. Menurutnya konfirmasi kasus aktif sebanyak 189 (bertambah 85), konfirmasi sembuh 1.213 (bertambah 192) dan konfirmasi meninggal 61 (bertambah 7).
"Kenaikan kasus kematian disebabkan oleh penyakit komorbid/penyerta, 67.21% terjadi karena diabetes mellitus dan hipertensi," katanya.
Selain penurunan kasus, Oded menyebut setelah diterapkan AKB diperketat, ada 3 kecamatan tanpa kasus konfirmasi aktif. Yaitu Babakan Ciparay, Bandung Wetan, dan Cibiru. Ada 90 kelurahan yang bebas COVID-19 dan 61 kelurahan yang masih terdapat kasus aktif.
ADVERTISEMENT
Tes masif telah dilakukan kepada 3.250 orang pada tanggal 27 Agustus-17 September. 328 orang di antaranya dinyatakan positif. Namun per hari ini, Rabu (07/10), sudah dinyatakan sembuh 100 persen.
"Kota Bandung sudah melaksanakan rapid test kepada 44.618 specimen. Ini sudah masuk sebanyak 1.49% dari total penduduk. Dan jumlah swab PCR sebanyak 29.217 specimen atau sebanyak 0.97% dari total penduduk domisili Kota Bandung. Proses rapid dan swab PCR ini akan terus kami lakukan," urai Oded.
Total pasien COVID-19 di Kota Bandung yang kini dirawat di RS sebanyak 236 orang, serta pasien yang melakukan isolasi mandiri sebesar 377 orang. Ini termasuk kasus probable dan konfirmasi. Untuk jumlah tempat tidur masih tersedia di fasilitas kesehatan Kota Bandung sebanyak 236 (52.61%) tempat tidur.
ADVERTISEMENT
"Kota Bandung masih siap dan masih memiliki fasilitas kesehatan yang cukup menunjang," katanya.
Oded menyebut tingkat kepatuhan masyarakat menurun sebesar 7.05%. Mayoritas warga tidak mematuhi protokol kesehatan dengan tidak memakai masker. "Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, yang terdiri dari seluruh Forkompimda di Kota Bandung memutuskan tetap melaksanakan AKB Diperketat dengan lebih menguatkan pengawasan operasi yustisi di semua titik di Kota Bandung," terangnya.
Selain itu akan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di tingkat RT maupun RW secara proporsional dengan melihat dan mempertimbangkan jumlah kasus konfirmasi positif di wilayah tersebut. Pemkot Bandung tak akan mengeluarkan Perwal baru.
"Perwal 37,46, dan 52 tahun 2020 masih berlaku. Adapun jika PSBM diberlakukan, akan diatur dalam Keputusan Wali Kota," kata Oded.
ADVERTISEMENT
"Buka tutup jalan akan terus kami lanjutkan. Karena berdasarkan penelitian dan pengalaman, cara itu yang paling efektif untuk mengurangi kerumunan. Intinya pengetatan di lingkup Kota akan ditingkatkan," imbuhnya.