Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Effendi Simbolon Tak Nyaleg Lagi di 2024, Imbas Dukung Prabowo?
24 Agustus 2023 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Politikus PDIP Effendi Simbolon memutuskan tidak lagi nyaleg di 2024. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Effendi
ADVERTISEMENT
"Insyaallah tidak mencalonkan," kata Effendi di DPR, Kamis (24/8).
"Alhamdulilah. insyaallah nggak," tambah dia.
Effendi saat ini merupakan Anggota Komisi I DPR. Ia dicecar terkait alasannya tidak lagi nyaleg.
Menurutnya, dirinya sudah cukup lama berkecimpung di DPR. Sudah saatnya generasi muda untuk mewakili rakyat di Senayan.
"Iya, kita dengan kesadaran pertama memang mungkin sudah cukup juga ya, sudah 20 tahun," kata dia.
"Saya 25 tahun nyaleg terus 20 tahun di sini dan bagi saya generasi muda juga harus diberi kesempatan untuk memulai tahapan mengisi Senayan ini dengan karakternya jangan dibawa seperti kekinian ini yang pukul memukul, homo homini lupus, apa ya, kayak politik bejat, enggak bagus," jelas Effendi.
Ketika ditanya apakah ia tidak nyaleg imbas dukungan kepada Prabowo Subianto, Effendi enggan menjawabnya. Termasuk ada tekanan dari DPP PDI.
ADVERTISEMENT
"Karena alhamdulillah," ucap dia.
"Saya itu menyampaikan bahwa Pak Prabowo itu punya kompeten, jadi tidak diartikan kita dukung mendukung, kan boleh dong kita memberi assessment kepada sosok yang bisa kita lihat dari track record dan kinerjanya dan ke depan," tutup Effendi.
Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) sekaligus kader PDIP, Effendi Simbolon, telah dipanggil DPP PDIP terkait undangan dan penilaiannya terhadap sosok Prabowo Subianto adalah sosok pemimpin yang tepat di acara Rakernas PSBI, Jumat (7/7).
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan, dalam panggilan tersebut pihaknya menjelaskan persoalan yang dilanggar Effendi yakni setiap kader, kebebasannya dalam bicara diatur oleh partai.
“Yang menjadi masalah itu ketika Effendi menyatakan pemimpin yang tepat yang sekarang dibutuhkan adalah Prabowo itu yang menjadi masalah, kalau urusan itu (mengundang Prabowo sebagai Menhan) kita tidak, partai tidak punya kewenangan,” kata Komarudin.
ADVERTISEMENT
“Dan itu yang akhirnya kita memberi warning kepada Effendi kebebasan setiap orang, setiap orang yang masuk di partai, ketika dia menjadi anggota partai dia kebebasan diatur oleh partai, jadi enggak bisa lagi ngomong saya orang bebas, enggak bisa,” tambahnya.