Eggi Sudjana: Ada Cerita yang Tak Diungkap soal Prabowo Gebrak Meja

21 Desember 2018 18:06 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus PAN Eggi Sudjana angkat bicara soal cerita bekas penasihat Persaudaraan Alumni 212, Usamah Hisyam, soal peristiwa Prabowo Subianto menggebrak meja dalam pertemuan dengan 28 anggota Dewan Penasihat PA 212 di Hotel Sultan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Menurut Eggi, yang turut hadir dalam pertemuan yang digelar sekitar sepekan sebelum Ijtima Ulama 1 itu, ada cerita yang tak dijelaskan Usamah soal penyebab Prabowo meninju meja di depan para ulama.
"Ceritanya sangat ada yang ditutupi atau tidak diceritakan, karena kalau pun ada gebrak meja, itu sebagai protes Prabowo terhadap keraguan bahkan tuduhan orang terhadap komitmen ke-Islaman-nya," ucap Eggi dalam keterangan tertulis, Jumat (21/12).
Eggi menjelaskan ada bagian yang membuat Prabowo meninggi. Yaitu saat dia menceritakan kisahnya di militer diminta seorang petinggi militer yang anti-Islam, agar melawan salah satu tokoh Islam. Prabowo menolak karena ke-Islamannya, sehingga dia menerima risiko atas keputusannya itu.
Eggi enggan merinci detail peristiwa masa lalu dimaksud, karena menurut Eggi bahkan pertemuan itu tidak untuk diketahui oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Jadi Usamah Hisyam jangan hilangkan cerita episode ini sehingga hilang substansi gebrak mejanya yang saya tidak hitung sampai lima kali, tapi tiga kali," tuturnya.
Eggi justru heran dengan sikap Usamah yang ternyata memilih menarik dukungan dari Prabowo Subianto, begitu juga menjadi sikap Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi), organisasi yang dipimpin Usamah.
"Saya juga dewan pakar di Parmusi, tidak pernah Usamah undang saya dalam kontek untuk putuskan secara organisasi Parmusi dukung mendukung, tapi kenapa sekarang bicara cabut dukungan pada 02? Atau mundur dari Penasihat 212. Ada apa?" tuturnya.
Mantan Penasihat PA 212, Usamah Hisyam. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Penasihat PA 212, Usamah Hisyam. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Dalam kesaksiannya, Usamah menceritakan pertemuan Prabowo dengan para ulama PA 212 hingga ada tragedi gebrak meja. Kata Usamah, pertemuan itu dipimpin oleh Amien Rais yang saat itu mendorong Prabowo direkomendasikan Ijtima Ulama. Namun Usamah menyoal kriteria Prabowo sebagai capres yang akan didukung.
ADVERTISEMENT
"Di depan mukadimah Prabowo berbicara kencang. Dengan suara tinggi dia memprotes pihak-pihak yang meragukan kualitas keislamannya, ibadahnya, kemampuannya mengaji, dan menjadi imam salat," tutur Usamah kepada kumparan, Kamis (20/12).
"Dan yang mengejutkan, ia berbicara sambil meninju keras meja rapat di depannya sampai lima kali tinju. Para ulama dan tokoh-tokoh yang hadir sampai terperangah, suasana pun menjadi tegang," imbuhnya.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, membantah keras cerita Usamah Hisyam perihal Prabowo Subianto menggebrak meja. Fadli menilai pernyataan Usamah mengandung unsur politis.
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, saat berada dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, saat berada dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
"Enggak ada itu, saya ada di situ, enggak ada. Kalau misalnya gayanya Pak Prabowo ya biasa saja Pak Prabowo tidak ada yang aneh aneh. Apalagi yang soal disebut, enggak ada, fitnah itu," kata Fadli usai menghadiri diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/12).
ADVERTISEMENT
"Coba aja dicek track recordnya Usamah itu. Seorang politisi yang melompat dari waktu ke waktu demi kepentingannya saja. Saya tahu kok dari tahun 1990-an. Jadi saya tidak kaget," imbuh Wakil Ketua DPR RI tersebut.