Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Eks Anak Buah Bela SYL: Tak Pernah Marah-marah dan Minta Uang ke Pejabat
10 Juni 2024 15:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Mantan anak buah Syahrul Yasin Limpo (SYL ) hadir sebagai saksi meringankan atau A de Charge di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (10/6). Dia adalah Abdul Malik Faisal, yang pernah menjadi staf SYL saat masih menjadi Bupati Gowa dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).
ADVERTISEMENT
Saat ini, Abdul Malik masih bertugas menjadi staf Gubernur Sulsel yang baru.
Di persidangan, Malik pasang badan untuk SYL. Dia menyebut eks bosnya itu tak pernah marah-marah ke anak buahnya. Apalagi berujung pada pencopotan mereka sebagai pejabat.
"Pernahkah saya marah sebagai pejabat, kamu lama, 20 tahun bersama saya, kemudian langsung mengganti pejabat yang bersangkutan?" tanya SYL kepada Malik dalam persidangan.
"Tidak pernah," jawab Malik.
"Demi Allah?" tanya SYL.
"Demi Allah," timpal Malik.
Tak hanya itu, Malik juga mengungkapkan bahwa SYL juga tak pernah meminta-minta uang ke pejabat.
Bahkan, jika ada yang memberikan uang ke SYL, uang tersebut diperintahkan untuk dikembalikan.
"Pernahkah kamu dengar ini sejujur-jujurnya, saya minta-minta uang sama pejabat? Atau pengusaha yang ada sama saya? Pernahkah kau dengar? Jujur, demi Allah," tanya SYL.
ADVERTISEMENT
"Sama sekali tidak pernah," jawab Malik.
"Sama sekali?" tanya SYL mengkonfirmasi.
"Tidak pernah," imbuh Malik.
"Tadi kau sudah jawab bahwa pernah mengembalikan uang, itu satu kali, dua kali, atau lebih dari berapa kali?" tanya SYL.
"Beberapa kali," pungkas Malik.
Adapun dalam perkaranya, SYL bersama dua anak buahnya Kasdi Subagyono dan M. Hatta didakwa melakukan pemerasan kepada pejabat Kementan. Nilai total yang diduga mereka peroleh dari pungli tersebut mencapai Rp 44,5 miliar.
Terungkap uang puluhan miliar itu digunakan untuk kepentingan pribadi SYL dan keluarganya. Mulai dari perjalanan ke luar negeri, umrah, hingga membeli barang mewah.