Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Eks Kasat Reskrim Jaksel Ungkap CCTV yang Bongkar Skenario Sambo
24 November 2022 23:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit, mengungkap awal mula Arif Rachman serta Chuck Putranto dkk membongkar skenario pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat versi Ferdy Sambo .
ADVERTISEMENT
Kata Soplanit, hal itu ia ketahui pada 13 Juli 2022. Ketika itu, Arif Rachman, Chuck dkk meminjam teras rumahnya di Kompleks Polri Duren Tiga. Rumah itu bersebelahan langsung dengan kediaman dinas Sambo yang menjadi tempat eksekusi Yosua.
Pengetahuan Soplanit itu diceritakan saat dirinya bersaksi untuk terdakwa obstruction of justice Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/11).
"Dia pinjam teras saya. Karena senior dan memang saya kenal 'oh silakan bang'. Dia masuk bersama-sama. Arief, Chuck, Baiquni. Setelah itu mereka duduk. Sempat duduk sebentar karena saya nyalain garasi mobil dari samping. Yang saya liat AKBP Arief sedang lihat di laptop kemudian Baiquni dan Chuck juga duduk situ," ungkap Soplanit.
ADVERTISEMENT
"Apa percakapan mereka?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU).
"Setelah saya duduk kemudian Chuck menanyakan situasi lingkungan tempat tinggal saya, 'gimana bang nyaman atau tidak', 'tinggal sini berapa lama gitu-gitu aja," kata Soplanit.
"Dijelaskan enggak mereka menemukan sesuatu apa yang mereka tonton?" tanya Jaksa.
Soplanit mengaku tidak tahu. Ia baru paham setelah perbincangan basa-basi itu. Eks Kasubnit I Unit I Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Arsyad Daiva Gunawan masuk ke area rumah Soplanit dan melaporkan hasil olah TKP.
Setelah mendapat laporan Arsyad, Arief dengan cepat meninggalkan teras rumah Soplanit. Lalu disusul oleh Baiquni dan Chuck.
Adanya laporan Arsyad ke Arief dkk itu kemudian dia mengetahui bahwa yang mereka saksikan di laptop adalah rekaman CCTV Pos Satpam Kompleks Polri, Duren Tiga.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu baru saya tahu [mereka menonton] terkait CCTV Pos Satpam," ujarnya.
Soplanit mengatakan, CCTV yang Arif dkk tonton adalah rekaman yang mengarah ke akses jalan rumah dinas Ferdy Sambo.
"Isi rekaman menggambarkan apa?" tanya jaksa.
"Setelah itu tahu Yosua," kata Soplanit.
Kata Soplanit, dalam rekaman CCTV itu terlihat Brigadir Yosua masih hidup saat Sambo memasuki rumah. Padahal, skenario Sambo mengatakan tembak-menembak yang menewaskan Yosua sudah terjadi sebelum Sambo tiba.
"Lebih dulu Yosua datang atau Sambo dulu?" tanya jaksa.
"Yosua dulu," kata Soplanit.
"Berarti ada perbedaan keterangan dengan Sambo?" tanya jaksa.
"Ya," kata Soplanit.