Eks Kepala Bea Cukai Yogya Eko Darmanto Dibui KPK: Saya Tak Pernah Flexing Harta

8 Desember 2023 22:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto menjawab pertanyaan wartawan usai konferensi pers penahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto menjawab pertanyaan wartawan usai konferensi pers penahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Eks Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, resmi ditahan setelah menjadi tersangka penerima gratifikasi senilai Rp 18 miliar. Saat dijumpai di Gedung KPK dengan baju oranye, dirinya menyampaikan sejumlah klaim berisi bantahan, Jumat (8/12).
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada tiga hal yang dia sampaikan kepada wartawan saat dirinya hendak masuk ke mobil untuk dibawa ke rutan KPK.
"Pertama, saya tidak pernah flexing harta," ujar Eko setelah membuka masker berwarna hijaunya.
Dia mengaku difitnah oleh orang di dalam institusinya yang tidak suka dengan dia. Pamer harta di media sosial itu, katanya, dibuat oleh akun-akun palsu.
"Kemudian, kenapa itu terjadi, karena selama ini saya yang paling banyak mengungkap hal-hal yang tidak benar yang terjadi di bea cukai. Ada 9 orang yang sudah masuk penjara, bekerja sama dengan kejaksaan, kejaksaan minta tolong saya," jelas Eko.
Dia mengeklaim karena pengungkapan kasus-kasus itu, membuat dirinya dibenci sejumlah pihak.
"Termasuk kasus yang paling besar yang Anda ketahui, kasus emas. Di belakangnya saya. Dan pun sekarang terjadi penyeludupan gula. Dua tahun kerugian negara Rp 1,2 T," lanjutnya.
Tersangka Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto (kanan) berjalan menuju ruang konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Pihaknya menduga nasib yang menimpanya sekarang ini di KPK adalah karena didesain oleh orang-orang yang membencinya itu. Eko mengaku sudah buka-bukaan kepada penyidik KPK soal sejumlah pihak yang mau dia seret agar bernasib sama dengannya.
ADVERTISEMENT
"Bisa jadi. Karena sampai sekarang pun Anda lihat kasus emas pun masih bergulir, mudah-mudahan keadilan ada di situ karena kerugian negara sangat besar dan masih banyak kasus-kasus lain, tadi sudah saya sampaikan ke penyidik di dalam," tegasnya.

Bantah-bantahan lainnya

Eko juga membantah dirinya telah menyebabkan negara mengalami kerugian. Begitupun dia merasa tidak pernah menerima suap.
"Saya ingin memperbaiki hidup dengan tidak mengorbankan tugas saya. Saya berbisnis. Seperti yang tadi disampaikan, bisnis saya di luar bea cukai," tutur Eko.
Dia pun mengakui mempunyai bisnis di bidang konstruksi hingga jual beli motor dan mobil. Namun, untuk motor hingga mobil yang diperjualbelikannya itu, katanya, bukanlah kendaraan baru dan impor, tetapi kendaraan bekas.
"Tapi manakala hal itu tetap dianggap salah, secara etik saya harus apa? Saya harus ikuti proses hukum ini," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Eko pun menutup bantahannya itu dengan mengatakan bahwa dirinya mencintai pekerjaan dan Indonesia.
"Terakhir, itu tadi, saya mencintai pekerjaan saya, saya mencintai negeri ini," tutup Eko.

Terungkap dari Flexing di Medsos

Perkara pamer harta yang membawa Eko mengenakan baju oranye khas tahanan KPK, berawal usai sebuah akun X memviralkan aksinya memamerkan barang-barang mewah di akun Instagramnya @eko_darmanto_bc.
Di sana dia terlihat memamerkan berbagai mobil antik hingga pesawat Cessna.
Atas hal itu, KPK pun mengendusnya, karena dinilai ada kejanggalan antara harta yang dipamerkannya itu dengan yang dilaporkannya di LHKPN. Termasuk dengan profil pendapatannya yang tidak sesuai dengan gaya hidupnya itu.