Eks Kepala Keamanan Publik Meksiko Diduga Bantu Selundupkan Narkoba ke AS

24 Januari 2023 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Genaro Garcia Luna. Foto: Omar TORRES/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Genaro Garcia Luna. Foto: Omar TORRES/AFP
ADVERTISEMENT
Eks kepala keamanan publik Meksiko, Genaro García Luna, menghadapi tuduhan atas penyelundupan narkoba dalam jumlah besar ke Amerika Serikat dan penerimaan suap dari salah satu kartel narkoba terbesar di negara itu.
ADVERTISEMENT
Tuduhan ini dilayangkan ketika Luna menjalani persidangan pertamanya yang dihelat di pengadilan Brooklyn, Negara Bagian New York, pada Senin (23/1).
Dikutip dari The Guardian, kasus yang melibatkan Luna merupakan salah satu kasus perdagangan narkoba yang paling signifikan sejak sidang tuntutan gembong narkoba terkemuka asal Meksiko, Joaquín Guzmán.
Usai berupaya kabur dari penjara beberapa kali, Guzmán — pemimpin kartel narkoba internasional dari Sinaloa yang dijuluki dengan nama ‘El Chapo’ itu akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan Amerika Serikat pada 2019 lalu.
Kini, dia mendekam di balik jeruji di ADX Florence, Colorado.
Sementara itu, persidangan perdana Luna dimulai hanya beberapa minggu usai penangkapan putra El Chapo, Ovidio ‘El Raton’ Guzman-Lopez, pada Kamis (4/1) lalu.
Gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman. Foto: AFP/ALFREDO ESTRELLA
Penangkapan ini memicu bentrokan mematikan antara anggota kartel Sinaloa dan aparat kepolisian, di mana sedikitnya 30 orang tewas dalam insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
Luna dilaporkan terlibat dalam transaksi penyelundupan narkoba dari kartel Sinaloa ke AS yang dipimpin oleh El Chapo.
Dia dituding memainkan peran kunci dalam transaksi obat-obatan terlarang itu ketika masih bekerja sebagai kepala keamanan publik pada tahun 2006 dan 2012.
Luna kemudian ditangkap pada akhir 2019, usai seorang saksi yang hadir di persidangan El Chapo mengungkapkan bahwa pejabat tinggi itu telah menerima suap senilai jutaan dolar untuk membungkam mulutnya — membiarkan kartel Sinaloa menyelundupkan narkoba ke AS.
“Bukti-bukti akan menunjukkan bahwa terdakwa, orang yang seharusnya bertanggung jawab untuk memerangi kartel Sinaloa, sebenarnya adalah aset paling berharga,” jelas jaksa penuntut dalam pernyataan pembuka, seperti dikutip dari Russia Today.
Anggota Garda Nasional berpatroli di jalan-jalan selama operasi untuk menangkap putra Joaquin "El Chapo" Guzman, Ovidio Guzman, di Culiacan, negara bagian Sinaloa, Meksiko, pada 5 Januari 2023. Foto: Marcos Vizcarra / AFP
“Terdakwa menerima suap jutaan dolar lagi, lagi dan lagi, dan mengkhianati negaranya dan negara kita,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pernyataan jaksa ditepis oleh kuasa hukum Luna, Cesar de Castro. Dia justru membalikkan argumen dan menyerang pemerintah dalam pernyataan pembukanya sendiri — menilai tudingan jaksa tidak memiliki bukti kuat.
“Tidak ada uang, tidak ada foto, tidak ada video, tidak ada teks, tidak ada email, tidak ada rekaman, tidak ada dokumen — tidak ada bukti yang kredibel dan dapat dipercaya bahwa Genaro García Luna membantu kartel [Sinaloa],” ujar Castro.
“Jangan biarkan kartel mempermainkan Anda,” dia memperingatkan hakim. Castro kemudian menambahkan bahwa para anggota kartel yang bersaksi dalam kasus terkait dirinya hanya melakukan hal itu demi kepentingan pribadi saja.
Sejumlah mayat para terlihat setelah terjadi penembakan massal di Iguala, Guerrero, Meksiko 15 Oktober 2019. Foto diambil 15 Oktober 2019. Foto: Reuters
Mereka, sambung Castro, hanya bertujuan untuk mengurangi hukuman mereka sendiri dan meluncurkan balas dendam kepada otoritas Meksiko yang pernah memerangi sindikat kriminal — seperti kartel narkoba Sinaloa.
ADVERTISEMENT
Menurut sebuah organisasi non-profit yang berbasis di New York City, ProPublica, para penyelidik AS memang telah menemukan berbagai bukti yang menunjukkan bahwa Luna terlibat dalam penyelundupan narkoba beberapa tahun sebelumnya.
Periode itu termasuk ketika Luna masih menjabat sebagai kepala keamanan di tahun 2012 — namun jaksa federal berulang kali menolak permintaan penggugat untuk mendakwa Luna tanpa alasan yang jelas.
Hingga akhirnya, usai empat tahun berlalu, persidangan perdana Luna digelar dan dia didakwa atas lima tuduhan terkait perdagangan narkoba dan korupsi. Masing-masing dakwaan mengandung hukuman yang cukup berat — mulai dari penjara 10 tahun hingga seumur hidup.