Eks Ketua BEM UI Syaeful Mujab Maju Pilbup Tegal: Tiba-tiba Ditelepon Hasto

3 September 2024 17:26 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syaeful Mujab. Foto: Instagram/ @mujabms
zoom-in-whitePerbesar
Syaeful Mujab. Foto: Instagram/ @mujabms
ADVERTISEMENT
Eks Ketua BEM UI Muhammad Syaeful Mujab adalah seorang calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Tegal, yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Bupati Tegal tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Mujab bercerita awal mula dirinya maju menjadi cawabup mendampingi Bima Eka Sakti. Ia mengatakan, sehari sebelum pendaftaran calon kepala daerah dibuka oleh KPU, dirinya sempat ditelepon oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto untuk maju bersama Bima di Pilgub Tegal 2024.
"Kemudian prosesnya sebenernya sangat, sangat singkat ya karena sehari sebelum pendaftaran dibuka, itu berarti di hari Senin tanggal 26 Agustus, kami dikontak oleh Pak Sekjen PDI Perjuangan untuk 'mau gak maju di Kabupaten Tegal?' gitu," kata Mujab kepada kumparan, Selasa (3/9).
Meskipun diminta langsung oleh Hasto, Mujab mengatakan dirinya tetap menjalankan uji kelayakan yang dibuat oleh PDIP sehari setelah dirinya ditelepon oleh Hasto. Akhirnya, dia pun lulus uji kelayakan, kemudian mendaftarkan diri bersama Bima.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu kami urus surat semuanya berkas dan baru hari Kamisnya tanggal 29 di hari terakhir pendaftaran kami mendaftar sebagai Bakal calon Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Tegal. Jadi secara proses memang kelihatannya singkat, tetapi sebenernya hubungan dan komunikasi dengan partai, meskipun kami berdua itu bukan, pada saat itu ya, bukan kader partai, tapi sudah erat dan berinteraksi banyak dengan PDI Perjuangan," ujarnya.
Mujab menuturkan, saat ditelepon oleh Hasto dia mengaku tidak memiliki modal finansial sama sekali. Pasalnya, ia menilai biaya politik yang dibutuhkan untuk maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah sangat besar.
"Dan begitu diberikan kesempatan, pada saat itu saya hanya menjawab begini ke Pak Sekjen pada saat ditanya 'Bapak, saya elektabilitas nol. Tidak ada nama saya di survei dan sebagainya. Saya juga sampaikan bahwa isi tas saya nol," katanya.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak punya kapasitas finansial untuk bisa katakanlah membeli, membayar mahar, membayar uang saksi, atau membayar dana kampanye' Karena bagaimanapun kita tahu bahwa pilkada atau pemilihan umum secara langsung Itu cost politiknya tinggi," terang dia.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di rakernas, Jakarta, Jumat (24/5). Foto: Dok. SS youtube PDIP
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa sejak awal tidak ada ambisi pribadi dari dirinya untuk maju dalam Pilbup Tegal. Namun, Mujab menuturkan PDIP tetap mantap mendukung pasangan itu untuk bertarung di Tegal.
"Tapi dari PDI Perjuangan Insya Allah mantap pada saat itu untuk memberikan kesempatan kepada kami, Mas Bima dan saya, dan Mas Bima juga dalam posisi yang kurang lebih sama," pungkasnya.
Sekilas Profil
Mujab merupakan pria kelahiran Tegal, 22 Oktober 1995. Ia berasal dari keluarga dengan kehidupan yang sederhana, di mana ibunya pernah bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia selama sekitar sepuluh tahun.
ADVERTISEMENT
Ia menempuh pendidikan jenjang S1-nya di jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Selama di UI, Mujab juga pernah menduduki jabatan Ketua BEM UI pada tahun 2017.
Kemudian ia mendapatkan beasiswa dari LPDP untuk melanjutkan pendidikan S2 di London School Of Economics And Political Science jurusan ekonomi pembangunan.
Sebelum ditunjuk maju di Pilgub Tegal, Mujab sebelumnya juga aktif menjadi juru bicara pasangan Ganjar-Mahfud pada saat Pilpres 2024.
"Oh karena pada saat itu sampai sekarang kan saya bagian dari tim Sandiaga Salahuddin Uno, dan waktu itu kami ditugaskan untuk membantu pemenangan Pak Ganjar-Mahfud," kata Mujab.