Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif kini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan atau dikenal Kemitraan.
ADVERTISEMENT
Kemitraan adalah organisasi multipihak yang bekerja dengan badan-badan pemerintah, internasional, dan LSM untuk memajukan refomasi di tingkat lokal, nasional, dan regional.
Syarif memutuskan masuk ke civil society salah satunya untuk membantu lagi kerja-kerja pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kita berharap bahwa sekarang saya di Kemitraan lagi, kan sekarang, kalian kan tidak banyak tahu salah satu yang dilahirkan oleh Kemitraan itu KPK sebenarnya," kata Syarif di Hotel JS Luwansa, Rabu (4/3).
"Jadi karena itu saya komitmen lagi untuk membantu kerja-kerja di pemberantasan korupsi, salah satunya nanti bantuin KPK, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, Kepolisian, ya seperti itu kerja dulu saya di belakang layar itu," sambungnya.
Syarif mengatakan, salah satu yang akan dilakukan nantinya adalah membantu KPK baik dari segi pencegahan dan penindakan. Penindakan yang dimaksud karena tak bisa langsung ikut dalam tindakan projusticia, bisa melalui pelatihan penyidik dan pegawai KPK.
ADVERTISEMENT
"Kita bantunya pelatihan penyidik, jaksa, penyelidik, masih ada proyeksi tentang barang bukti elektronik, terus counting forensic yang sedang kami bikin waktu saya, insyaallah akan kita perkuat lagi," ujarnya.
"Kita carikan program yang bisa melanjutkan pada saat yang sama, tapi kalau misalnya melenceng dari cita-cita reformasi ya bisa kita ingatin," sambungnya.
Syarif mengatakan, Kemitraan siap menyentil KPK apabila bertindak 'nakal'.
Wartawan kemudian menanyakan apakah KPK yang sekarang sudah nakal atau belum.
"Belum. Masih baik, kelewat baik malah," jawab Syarif.
"Yang perlu disentil saat ini apa, Pak?" tanya wartawan lagi.
"Belum, belum ada," jawab Syarif.
Namun begitu, Syarif mengatakan saat ini KPK punya tugas berat yakni mengembalikan kepercayaan publik. Sebab, dalam survei, kepercayaan masyarakat ke KPK menurun.
ADVERTISEMENT
"Satu yang harus diperhatikan sekarang, kepercayaan masyarakat itu harus dikembalikan, karena ada beberapa survei akhir kepercayaan publik kepada KPK menurun. Kita berharap Pak Firli dan kawan-kawan bisa naikkan kembali," ungkapnya.
Syarif memberikan tips untuk mengembalikan kepercayaan publik itu. Salah satunya melalui tugas KPK di bidang penindakan dan pencegahan yang diperkuat. Lainnya, membuktikan KPK bisa menangkap tersangka korupsi yang masih belum didapatkan. Meski begitu ia tak merinci siapa.
"Salah satunya saya sampaikan, kami ini kan, jadi salah satunya yang dipertanyakan masyarakat termasuk kalian di media itu. Kenapa ada penjahat yang telah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi lama sekali untuk didapatkan," kata Syarif.
"Jadi kalau kita bandingkan dengan misalnya dulu, Nazaruddin sampai ke Kolombia ketangkap, lari ke empat negara dia lari bisa kita tangkap, Nunun Nurbaeti ke Vietnam, Thailand, ke Laos, kerja sama yang baik kita bisa tangkap," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Live Update