Eks Penyidik KPK soal HP Firli Bahuri Diretas: Kebetulan yang Aneh

11 April 2023 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap di Bareskrim Polri, Kamis (29/9). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap di Bareskrim Polri, Kamis (29/9). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap mengomentari soal HP milik Firli Bahuri yang dikabarkan diretas. Eks Penyidik KPK itu mendorong Firli untuk lapor ke polisi, sebab meretas merupakan perbuatan pelanggaran pidana.
ADVERTISEMENT
"Hack atau meretas merupakan tindak pidana sehingga Firli wajib laporin ke polisi terkait pengakuannya bahwa HP-nya di-hack sehingga handphonenya bisa diperiksa oleh tim siber, benar atau tidak di-hack," kata Yudi kepada wartawan, Selasa (11/4).
Yudi mengatakan, langkah tersebut bisa ditempuh Firli agar tak ada persepsi miring di masyarakat. Hal tersebut, karena saat ini Firli tengah berada dalam pusaran bocornya dokumen penyelidikan KPK.
"Jangan sampai ada persepsi di masyarakat, dia sedang membangun alibi. Sebagaimana kita tahu dia sedang dilaporkan di Dewas oleh beberapa kelompok masyarakat terkait dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di ESDM," kata Yudi.
"Sehingga salah satu calon barang bukti penting adalah isi handphone Firli," sambung Yudi.
Ketua KPK Firli Bahuri saat menerima Ketua BNPB Letjen TNI Suharyanto di Gedung KPK, Rabu (5/1/2022). Foto: KPK
Yudi yang kini tergabung Satgassus Pencegahan Polri menyebut HP Firli yang di-hack merupakan suatu kebetulan yang aneh. Sebab terjadi saat namanya terseret peristiwa dugaan kebocoran dokumen penyelidikan KPK.
ADVERTISEMENT
"Memang kebetulan yang aneh, handphone Firli di-hack padahal dia sedang dilaporkan di Dewas terkait dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di ESDM," kata Yudi terpisah di Twitter.
Dokumen yang bocor tersebut dikabarkan ditemukan penyidik KPK saat sedang menggeledah ruangan salah satu saksi di Kementerian ESDM pada akhir Maret 2023. Penyidik mendapatkan sebuah dokumen yang mirip laporan hasil penyelidikan KPK. Padahal, dokumen tersebut rahasia dan hanya kalangan tertentu saja yang memegangnya.
Saksi yang ruangannya ditemukan dokumen itu dikabarkan sudah diperiksa. Keberadaan dokumen itu turut dikonfirmasi. Berangkat dari keterangannya, diduga ada keterlibatan Pimpinan KPK.
Sebab, berdasarkan pengakuan saksi tersebut, dokumen disebut berasal dari salah satu pimpinan KPK. Rekaman soal pengakuan tersebut tersebar luas di media sosial. Berikut percakapannya:
ADVERTISEMENT
Oh ini, ini yang saya cerita tadi nih.
.... enggak usah diinfoin.
Iya, saya disebut di sini, iya.
Itu dari Pak Menteri dapatnya dari Pak Firli, dari Pak Firli dapatnya.
Sebaiknya jangan, deh. Sensitif.
kumparan mencoba mengkonfirmasi ke KPK terkait rekaman ini. Firli Bahuri belum memberikan tanggapan. Sementara plt juru bicara KPK Ali Fikri enggan berkomentar lebih lanjut.
Ia tidak membenarkan maupun membantah perihal rekaman itu. Ia hanya menyinggung soal adanya laporan yang sedang diusut Dewas KPK soal dugaan kebocoran.
"Kami tentu sangat menghargai beberapa pihak yang melaporkan dinamika dan isu dugaan kebocoran dokumen kepada Dewas KPK," ujar Ali dalam keterangannya yang dikutip pada Senin (10/4).