Eks Pimpinan KPK: Pansel Kalau Tak Dapat 10 Orang Jangan Dipaksakan, Akui Gagal

15 Juli 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chandra Hamzah usai bertemu Erick Thohir di  kementerian BUMN. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Chandra Hamzah usai bertemu Erick Thohir di kementerian BUMN. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pendaftaran seleksi calon pimpinan (Capim) KPK dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah memasuki hari terakhir. Pendaftaran akan ditutup pada Senin (15/7) pukul 23.59 WIB.
ADVERTISEMENT
Rangkaian seleksi di pansel ini akan menghasilkan 10 nama yang akan diserahkan ke Presiden Jokowi. Kemudian akan dipilih lima di antaranya melalui proses fit and proper test di DPR RI.
Mantan komisioner KPK Chandra M. Hamzah menilai panitia seleksi (Pansel) tak harus memaksakan menyerahkan 10 nama Capim dan Dewas KPK jika tak ada kandidat yang sesuai.
"Kalau tidak berhasil, maka jangan paksakan menghasilkan 10 kandidat pimpinan. Jangan paksakan. Saya ngomong itu ke Pansel. Kalau enggak dapat, silakan [nyatakan] 'kami gagal'," ujar Chandra dalam diskusi bertajuk 'Kupas Tuntas Seleksi Capim dan Dewas KPK' yang berlangsung secara daring, Senin (15/7).
Ia pun menganalogikan untuk kendaraan umum yang jika tidak lulus uji KIR atau uji kelayakan kendaraan, maka tidak perlu diloloskan.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang kita kirim adalah yang benar-benar sudah lulus uji KIR, gitu lah analoginya gitu, ya. Sehingga ini mobil berjalan enggak ada kepentingan umum yang akan terlanggar. Semuanya sudah lolos. Enggak ada kompromi. Harusnya begitu tuh," jelas pimpinan KPK 2007–2011 itu.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, saat diwawancarai wartawan di Rumah Belajar ICW, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Hal senada juga disampaikan peneliti ICW Kurnia Ramadhana. Ia menyebut bahwa cukup laporkan secara apa adanya jumlah kandidat Capim dan Dewas KPK yang disaring untuk diserahkan ke Jokowi tanpa memaksakan jumlahnya harus 10 orang.
"Kalau memang pada akhirnya bukan 10 orang terbaik, 8 atau 9 atau 7 diberikan kepada Pak Jokowi, ya itu saja yang dilakukan," ucap dia.
"Jangan justru mengakomodir, menambah-nambahkan, atau takut dengan intervensi pihak tertentu kemudian meloloskan orang-orang bermasalah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Kurnia berpendapat bahwa pemilihan kandidat Capim dan Dewas KPK nantinya akan menjadi gambaran bagaimana Pansel menilai integritas pendaftar.
"Kalau ternyata terus-menerus ada seseorang yang selama ini disinyalir keras bermasalah tapi tetap diloloskan, ya sudah pasti Pansel ini adalah Pansel yang problematik," pungkas Kurnia.