Eks Pimpinan Minta KPK Tegas Usut Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

19 September 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep datangi gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Dok. PSI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep datangi gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Dok. PSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, telah melaporkan gratifikasi penggunaan jet pribadi yang ditumpanginya bersama sang istri, Erina Gudono, ke Amerika Serikat (AS) ke KPK.
ADVERTISEMENT
Sebelum Putra bungsu Presiden Jokowi itu mendatangi KPK untuk melapor, sempat muncul laporan dari masyarakat sipil agar KPK mengusut Kaesang.
Laporan itu sempat disebut akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Gratifikasi KPK. Namun, tak beberapa lama, KPK mengungkapkan bahwa perkara tersebut justru ditangani oleh tim Direktorat Penerimaan Layanan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM).
Kini KPK tengah mengusut dugaan penggunaan jet pribadi itu merupakan gratifikasi atau bukan.
Wakil Ketua KPK periode 2015–2019, Laode Muhammad Syarif, angkat bicara terkait tindakan yang diambil KPK. Menurutnya, KPK mesti menunjukkan sikap.
"Saya pikir KPK ini harus tegas sekarang ini. Ini karena saya melihat ada dua message yang berbeda. Satu ini sudah di Dumas [Pengaduan Masyarakat], satu ada klarifikasi di bagian Gratifikasi," ujar Laode saat ditemui di Kemensetneg, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).
Laode M Syarief. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Ia meminta pimpinan KPK harus tampil di hadapan publik dengan menyampaikan sikap resmi lembaga antirasuah dalam mengusut kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Ya seharusnya pada kesempatannya sebenarnya pimpinan yang harus tampil ke depan untuk menjelaskan," jelas dia.
Sebelumnya, Kaesang dalam klarifikasinya mengakui bepergian bersama istrinya, Erina Gudono; kakak Erina, Nadya Gudono; dan seseorang yang disebut sebagai stafnya.
Dia mengaku pesawat tersebut milik temannya. Ia hanya menumpang.
Hal itu disampaikannya saat menyambangi Direktorat Gratifikasi KPK di Gedung ACLC KPK pada Selasa (17/9) kemarin, untuk memberikan klarifikasi.
"Jadi hari ini kedatangan saya ke KPK sebagai warga negara yang baik. saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat. Saya datang ke sini, bukan karena undangan, bukan karena panggilan tapi inisiatif saya," papar Kaesang.
"Saya juga di dalam, mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat yang numpang atau nebeng pesawatnya teman saya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut siapa teman yang dimaksud.
"Untuk lebih lanjutnya bisa ditanyakan langsung ke KPK untuk lebih detailnya dan tindak lanjutnya," tutup Kaesang.
Saat ini, dugaan penerimaan tumpangan private jet itu tengah didalami oleh KPK apakah masuk ranah gratifikasi atau bukan. KPK menyebut teman yang beri tebengan ke Kaesang berinisial Y.