Eks Presiden Angola Diduga Dibunuh di Spanyol

11 Juli 2022 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Spanyol melakukan autopsi terhadap mantan Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos, yang meninggal pekan lalu di Barcelona pada Senin (11/7/2022).
ADVERTISEMENT
Salah satu putri pemimpin itu, Welwitschia dos Santos, meminta autopsi lantaran mencurigai kondisi kematian sang ayah. Hasil prosedur itu belum tersedia.
Dos Santos meninggal di Teknon Medical Centre pada Jumat (8/7/2022). Klinik tersebut menolak mengomentari permintaan autopsi maupun rincian kematiannya.
Sejak April 2019, dos Santos memutuskan untuk tinggal dan menerima perawatan medis di Barcelona. Pria berusia 79 tahun itu kemudian menderita serangan jantung pada 23 Juni 2022.
Dos Santos mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal.
"[Welwitschia] telah meminta Teknon Medical Centre menahan mayatnya sampai autopsi yang tepat dilakukan karena khawatir dapat dipindahkan ke Angola," jelas pengacara Welwitschia, dikutip dari AFP, Senin (11/7/2022).
Ilustrasi perawatan di rumah sakit. Foto: shutterstock
Welwitschia melaporkan tanda-tanda mencurigakan dalam kematian ayahnya. Wanita berusia 44 tahun tersebut lantas mengajukan kasus hukum terhadap mantan istri dos Santos, Ana Paula.
ADVERTISEMENT
Dia turut menggugat dokter pribadi sang ayah. Welwitschia menuduh mereka atas percobaan pembunuhan.
Welwitschia juga menuntut agar ayahnya dimakamkan di Spanyol. Menurut Welwitschia, pemakaman kenegaraan di tanah air hanya akan menguntungkan pemerintahan saat ini.
"[Tuduhan termasuk] percobaan pembunuhan, kegagalan menjalankan tugas perawatan kesehatan, cedera akibat kelalaian besar, dan pengungkapan rahasia oleh orang-orang yang dekat dengannya," lanjut pengacara Welwitschia.
Presiden Republik Angola Joao Lourenço (tengah) bersama Presiden Rwanda Paul Kagame (kanan) dan Presiden Uganda Yoweri Museveni (kiri) setelah menandatangani perjanjian untuk menghentikan permusuhan antara Uganda dan Rwanda, Rabu (21/8). Foto: AFP/JOAO DE FATIMA
Dos Santos merupakan salah satu pemimpin terlama di Afrika. Dia memerintah Angola dengan tangan besi selama 38 tahun.
Sejak berkuasa pada 1979, dos Santos menggunakan kekayaan minyak negara untuk memperkaya keluarganya. Anak-anaknya menikmati kemegahan sebagai miliuner, sedangkan rakyatnya telantar dalam kemiskinan.
Dos Santos sukses mencengkeram kekuasaan selama perang saudara yang berakhir pada 2002 dan ledakan minyak dan resesi pada 2015.
ADVERTISEMENT
Setelah hampir empat dekade, dos Santos kemudian mengundurkan diri dari jabatannya pada September 2017. Dia menyerahkan pemerintahan kepada mantan Menteri Pertahanan Angola, Joao Lourenco.
Dos Santos menunjuk Lourenco sebagai penggantinya secara pribadi. Namun, Lourenco justru mengkhianati dos Santos. Dia meluncurkan gerakan anti-korupsi untuk mengembalikan penggelapan miliaran dana selama pemerintahan dos Santos.
Putra dos Santos, Jose Filomeno, telah dipenjara sejak 2019 atas tuduhan korupsi. Sementara itu, putri sulungnya yang bernama Isabel menghadapi rentetan investigasi dalam bisnis multinasional.
=====
Ikuti program Master Class Batch 2, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar sekarang di LINK INI.