Eks Presiden AS Jimmy Carter Meninggal di Usia 100 Tahun

Mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter (kiri). Foto: Reuters

Presiden ke-39 AS, Jimmy Carter, meninggal pada usianya 100 tahun. Peraih Nobel perdamaian itu memimpin AS periode 1977–1981.

Dilansir AFP, Senin (30/12), Carter mengembuskan napas terakhirnya di Plains, Negara Bagian Georgia, pada Minggu (29/12) sore waktu setempat. Politikus Demokrat ini telah menjalani perawatan RS di rumahnya sejak Februari 2023.

Di kota ini, ia dilahirkan dan pernah mengelola perkebunan kacang sebelum menjadi gubernur Georgia — negara bagian yang dijuluki Peach State karena produksi buah persik yang melimpah — dan mencalonkan diri sebagai presiden.

"Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih," kata Chip Carter, putranya.

Carter adalah mantan pemimpin AS tertua yang pernah hidup.

Mantan Presiden AS Jimmy Carter Foto: AP Photo/David Goldman

Pada 2015, dia mengungkapkan bahwa ia menderita kanker otak. Veteran Angkatan Laut AS dan penganut Kristen yang taat itu berulang kali menentang segala rintangan untuk menikmati masa pasca-kepresidenan yang panjang dan membuahkan hasil.

Selama masa jabatannya, Carter berkomitmen pada hak asasi manusia dan keadilan sosial, menikmati dua tahun pertama yang kuat yang mencakup menjadi perantara kesepakatan damai antara Israel dan Mesir yang dijuluki Perjanjian Camp David.

Namun, pemerintahannya mengalami banyak kendala -- yang paling serius adalah penyanderaan warga AS di Iran dan upaya yang gagal untuk menyelamatkan 52 warga Amerika yang ditawan pada tahun 1980. Ia juga dikritik karena penanganannya terhadap krisis minyak.

Pada bulan November tahun itu, penantang dari Partai Republik Ronald Reagan mengalahkan Carter di tempat pemungutan suara, sehingga Demokrat tersebut hanya menjabat satu periode. Reagan, mantan aktor dan gubernur California, menjabat di tengah gelombang konservatisme yang kuat.