Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Eks Sekda Kota Bandung Ema Sumarna Didakwa Terima Gratifikasi Rp 626 Juta
11 Februari 2025 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Eks Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna didakwa menyuap 4 anggota DPRD Kota Bandung sebesar total Rp 1 miliar. Uang tersebut diduga merupakan bentuk hadiah karena sudah mengesahkan penambahan anggaran di Dinas Perhubungan sebesar Rp 47 miliar pada APBD Kota Bandung perubahan 2022, yang salah satunya terkait pengadaan CCTV program Bandung Smart City.
ADVERTISEMENT
Namun, sebagai pemberi suap, Ema juga didakwa telah menerima gratifikasi senilai total Rp 626 juta. Terkait jabatannya sebagai Sekda Kota Bandung periode 2019-2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Tito Jaelani dalam sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Selasa (11/2).
"Ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut yaitu menerima gratifikasi secara langsung maupun tidak langsung menerima uang yang seluruhnya berjumlah Rp 626.750.000," papar Titto.
Penerimaan gratifikasi itu dilakukan di sejumlah tempat di Kota Bandung dalam rentang tahun 2020 hingga 2023.
Ema didakwa melanggar Pasal 12 B juncto Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Berubahan Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
ADVERTISEMENT
Usai persidangan, Titto menyatakan pihaknya bakal menghadirkan sejumlah saksi untuk membuktikan dakwaan tersebut.
“Nanti untuk pembuktiannya tentu kita di persidangan ya nanti saksi-saksi yang terkait dengan dakwaan kami untuk kita panggil semua,” ujarnya saat ditemui wartawan usai persidangan.
Ditemui terpisah, perwakilan kuasa hukum Ema Sumarna, Rizky Rizgantara mengatakan ada hal yang menurut pihaknya tidak sesuai dengan fakta dalam dakwaan tersebut. Namun, mereka akan berupaya membuktikan kekeliruan itu di sidang pemeriksaan saksi mendatang.
“Oleh karena itu kami tidak mengajukan eksepsi, karena eksepsi sifatnya keberatan terkait formalitas. Sedangkan yang kami soroti adalah fakta-fakta terkait yang diuraikan dalam dakwaan tadi,” ucap dia.
Dalam sidang perdana ini, Ema Sumarna tidak hadir secara langsung di ruang sidang. Dia menjalani sidang secara virtual dari rumah tahanan KPK.
ADVERTISEMENT
Sidang selanjutnya akan digelar pada Selasa pekan depan, 18 Februari 2025.