Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Eks Sekjen Kemendagri Sebut Miryam 'Kejar' Irman Jelang Masa Reses DPR
29 Januari 2018 15:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan Sekretaris Jenderal Kemendagri, Diah Anggraeni, menceritakan pernah dihubungi secara pribadi oleh politikus Hanura Miryam S Haryani . Pengakuan tersebut dilontarkan Diah saat bersaksi di persidangan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan saat itu Miryam menanyakan lokasi keberadaan mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri yang juga terdakwa korupsi e-KTP, Irman. Diah yang merasa tak mengetahui keberadaan Irman lantas meminta Miryam mencari ke Kantor Dukcapil di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
"Benar Bu Miryam telepon anda?" tanya hakim Emilia di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/1).
"Pada saat telepon oleh beliau tidak menjelaskan tujuannya, hanya ingin ketemu dengan Irman. Saya bilang, Pak Irman cari saja di Kalibata tapi memang Pak Irman di Kalibata, banyak di Merdeka Utara dan kalau itu di ruang tamunya Pak Menteri," ujar Diah.
Selang beberapa waktu, Diah mengatakan, Miryam menyambangi Kantor Kemendagri untuk mencari Irman. Kedatangan Miryam ini tak diinfokan sebelumnya. Miryam langsung menghampiri Diah untuk menanyakan di mana Irman saat itu.
ADVERTISEMENT
"Beliau menanyakan 'Pak Irman di mana? Kok sulit dicari? Katanya Pak Irman di Kemendagri'. Saya bilang tidak Bu, kantor Pak Irman di Kalibata. Saya bilang, ada apa Bu Yani, dia bilang 'ini saya dikejar teman-teman mau reses'," ungkap Diah.
"Lalu apa maksud dikejar-kejar itu? Yang Ibu tangkap apa?" tanya hakim Emilia.
"Saya tidak tahu pikiran apa-apa," jawab Diah.
Hakim anggota Emilia kemudian menanyakan terkait dugaan aliran dana proyek e-KTP ke Miryam.
"Tapi nyatanya ada uang yang mengalir ke Miryam sidang lalu. Setelah ketemu Miryam, apakah pernah menyampaikan ke Irman?" tanya hakim Emilia.
"Saya tidak tahu yang mulia," jawab Diah.