Eksekutor Tak Tega Saat Diminta Kopda Muslimin Tembak Kepala Istri: Sudah Kenal

27 Juli 2022 21:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sugiono alias Babi (kiri) eksekutor penembak istri TNI di Semarang, Rabu (27/7/2022). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sugiono alias Babi (kiri) eksekutor penembak istri TNI di Semarang, Rabu (27/7/2022). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eksekutor penembak istri TNI di Kota Semarang Sugiono alias Babi mengaku tidak tega saat diperintahkan Kopda Muslimin untuk menembak kepala istrinya.
ADVERTISEMENT
Babi beralasan, ia sudah mengenal korban Rina Wulandari (34) sehingga ia tidak sampai hati menembak Rina tepat di kepala.
"Tidak tega Pak. Sudah kenal (korban) sebelumnya," ucap Babi dalam jumpa pers di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7).
Babi juga sempat dimarahi Muslimin lantaran tembakan pertamanya dianggap meleset. Padahal tembakan itu mengenai perut kiri Rina.
"Diperintah Muslimin dimarah-marahin kok tidak kena (tembakan pertama). Akhirnya balik lagi nembak kedua. Langsung kabur pulang ke rumah di perbatasan," kata Babi.
Ia juga mengaku berteman dekat dengan Kopda Muslimin. Ia bahkan menyebut oknum prajurit TNI itu teman minum-minuman keras bersama.
"Udah lama kenal, teman pak, teman nongkrong teman minum (minuman keras)," jelas dia.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat menunjukan rekaman CCTV pelaku penembakan istri TNI di Kota Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
Sebelumnya, polisi telah menangkap 4 pelaku penembakan, masing-masing bernama Sugiono alias Babi (36), Ponco Aji (26). Kemudian Yono alias Sirun (45), Agus Santoso (43) dan satu orang penyedia senjata bernama Dwi Sulistiyo (37).
ADVERTISEMENT
Kelima orang tersangka ini merupakan suruhan suami korban Kopda Muslimin. Mereka diminta untuk membunuh Rina dengan bayaran awal Rp 120 juta.
Kopda Muslimin memerintahkan 4 pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya demi wanita lain. Pacar Muslimin pun telah diamankan oleh tim gabungan.
Korban sendiri menerima dua luka tembak di bagian perut sebelah kiri. Bahkan, satu proyektil peluru sempat bersarang di perut korban.
Untuk diketahui, peristiwa ini sendiri terjadi di depan rumah korban di Perumahan Grand Cemara, Jalan Cemara 3, Padangsari, Banyumanik, Kota Semarang. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 siang, pada Senin (18/7) kemarin.
Ibu 3 anak itu mengalami luka parah akibat dua tembakan yang dilayangkan oleh pelaku.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk Rina Wulandari (34) anggota Persit TNI AD yang menjadi korban penembakan di RSUP dr Kariadi Kota Semarang. Foto: TNI AD