Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Atlet wushu Lindswell Kwok (27) dan Ahmad Hulaefi (29) menjadi perbincangan ketika keduanya meraih medali di ajang Asian Games beberapa waktu lalu. Kini mereka berdua kembali menjadi bahan pemberitaan setelah kehidupan pribadinya terekspos di media sosial.
ADVERTISEMENT
kumparan berkesempatan menemui Lindswell dan Hulaefi di kediaman kerabat mereka di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (5/12). Lindswell yang tampil dengan busana hijab syar’i, menyambut kami dengan senyum ramah. Hulaefi yang tampil casual, duduk di sebelah wanita yang telah menjadi istrinya itu.
Untuk pertama kalinya, mereka bersedia buka suara. Kami memberikan penjelasan Lindswell dan Hulaefi secara menyeluruh, agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang beredar di luar. Juga atas asumsi-asumsi yang membuat keduanya dan keluarga mereka tidak nyaman.
Berikut perbincangannya:
Apa kabar, Lindswell? Setelah memutuskan pensiun dari wushu, kegiatannya apa?
Baik. Aku sih sekarang masih lebih ke me time, ya, masih nyantai, masih enggak ngapa-ngapain. Jadi benar-benar istirahat.
Aku berniat pensiun, jadi setelah pensiun tuh aku mau ngapain? Jadi lagi nyari-nyari tahu, lagi belajar apa yang bisa aku lakukan. Kalau untuk sekarang, aku semuanya setop (wushu) ya.
ADVERTISEMENT
Salah satu pertimbangan Lindswell pensiun, kabarnya karena cedera yang dirasakan sejak 2009?
Iya, karena memang pertimbangannya itu, di cedera, karena cedera aku tuh di dua lutut, enggak hanya satu lutut, dan udah lama banget gitu. Dan untuk bertanding yang terakhir aja itu udah yang kayak kita gambling gitu “Bisa enggak yah? Semoga bisa," dan kita prepare-nya tuh udah lama banget dan benar-benar udah lebih ke mental dan fisiknya.
Jadi dipersiapkan hari H tuh saya sanggup untuk tampil maksimal, gitu. Jadi untuk selanjutnya agak sulit, makanya dari sana, ya udah pensiun aja, yang penting prestasi terakhir bisa maksimal.
Sekarang Lindswell tampil berhijab. Ada cerita yang ingin dibagikan? Bagaimana prosesnya?
Prosesnya sebenarnya… Sebelum ini saya sudah… Selain bertanding ya, kalau saya keluar, saya sudah mulai menggunakan hijab, cuma masih belum hijab yang panjang. Jadi pelan-pelan, sih, prosesnya, step by step gitu, tapi karena sekarang udah beneran pensiun, ya udah.
Sejak kapan, tepatnya?
ADVERTISEMENT
Sejak saya menjadi mualaf, karena ‘kan kewajiban muslimah itu, menggunakan hijab, jadi pelan-pelan saya belajar.
Banyak dukungan mengalir untuk Lindswell…
Pastinya bersyukur banget ya, karena banyak yang mendukung, jadi prosesnya lebih mudah dijalanin. Jadi lebih semangat lagi dan meskipun ada juga yang tidak terbiasa dengan itu (berhijab) tapi tetap aja bisa jadi pembelajaran.
Termasuk kebesaran hati Lindswell menghadapi suara-suara miring…
Ya, mungkin mereka kurang mengerti, tidak mengerti gitu, tapi ‘kan balik lagi itu ke kita. Dan seperti yang Mbak bilang tadi, banyak yang mendukung, jadi lihat ke sisi positifnya aja, sih.
Ini ‘kan kewajiban saya sebagai seorang muslim, ya, menutup aurat.
Proses adaptasinya bagaimana?
Alhamdulillah, sih, karena dari awal saya menjadi mualaf itu ‘kan saya mencari tahu sendiri. Saya pengin tahu Islam itu seperti apa, saya mencari tahu sendiri, nanya-nanya juga dan alhamdulillah saya paham, “Oh ternyata tuh begini, Islam tuh melindungi wanita seperti ini, seperti itu,’ jadi saya bisa menerima.
ADVERTISEMENT
Cuma pertimbangan itu ya lebih ke keluarga, jadi prosesnya pelan-pelan. Jangan sampai terlalu menyakitkan untuk pihak lain, begitu.
Tempo hari menemui Menpora Imam Nahrawi untuk memberikan undangan resepsi pernikahan dengan Ahmad Hulaefi?
Ahmad Hulaefi:
Memang kita sengaja untuk ke Pak Menteri, untuk minta restu juga sama Pak Imam. Waktu itu, beberapa hari yang lalu deh kita ke sana, sekalian ‘kan Pak Imam baru pulang umrah juga, jadi baru ada waktu. Terus kita ke sana, ya udah akhirnya ngobrol-ngobrol, akhirnya kita memberitahukan kabar kita mau menikah.
Tanggapan beliau melihat Lindswell datang dengan penampilan baru, kemudian membawa undangan pernikahan?
Awalnya sih kaget, Pak Imamnya kaget. Sempat tanya sama saya, ini benar Lindswell? Ya udah akhirnya kita kasih tahu ya sebenarnya Lindswell itu sudah mualaf sudah lumayan lama, jadi dia juga pas dengar statement saya kayak gitu, kaget juga. Tapi dia senang banget.
ADVERTISEMENT
Deg-degan karena apa?
Lindswell:
Karena apa ya, tanggapan orang aja. Awalnya sih pas sampai sana belum ada yang ngenalin. Iya, ini siapa ya? Ya, kan kalau Pak Imamnya langsung (kenal) karena sering bertemu. Akhirnya Lindswell, baru di situ pada kaget, ‘kan di situ masih banyak orang, ya.
Wah ini Lindswell, jadi mereka antusias juga, Alhamdulillah.
Bagaimana sosok Ahmad Hulaefi di mata Lindswell, sehingga Anda mengatakan ‘bersedia’ ketika dilamar?
Lindswell:
‘Kan kita itu dari kecil ya ketemu, dari 2011 ketemu, sebelumnya ‘kan kita sama-sama atlet, nih. Cuma enggak intens gitu ketemunya, paling di setiap pertandingan. ‘Oh ini Kak Ulay ni, Kak Ulay’.
Dulu manggilnya Kak Ulay ‘kan jadi masih yang, ‘Oh ini yang Jakarta, ini atlet Medan. Cuma gitu-gitu doang, jadi emang kenalnya dari kecil. Cuma semenjak 2011 kita Pelatnas bareng, dari sana kita teman dekat.
Hulaefi:
Enggak ada niat apa buat apalah hubungan khusus gitu, sama sekali enggak. Enggak ada niatan (pacaran) karena memang dunia dia, saya punya dunia sendiri. Yaudah akhirnya terus 2011, 2012, 2013, 2014 sampai sekarang bareng dia terus dan terus hobi sama, suka makan juga, suka apalah segala sama, gitu.
ADVERTISEMENT
Terus apalagi saya tuh cuma cocok sama dia. Ada beberapa teman juga sama Lindswell, Liza, dan ada beberapa deh kebetulan yang teman saya satu lagi tuh, yang cowok-cowok itu, bahasanya agak beda, jadi ya kita agak kurang nyambung.
Nyambungnya sama saya doang, apalagi pas di setiap Pelatnas ‘kan di China tuh, jadi saya kurang bisa bahasa Mandarin, jadi dia (Lindswell) yang bantuin. Setiap saya mau apa-apa, dia yang bantuin.
Tanpa sengaja sih sebenarnya. Enggak ada sama sekali niatan untuk berhubungan atau apa, pacaran atau apa, enggak sama sekali.
Kapan mulai ke arah yang lebih serius?
Hulaefi:
Waktu itu saya udah mulai coba berpikir ‘kan pengin punya itu ‘kan… Punya pasangan. Udah mulai pikir ke depan, ya udah saya coba nawarkan ke dia (Lindswell). Awalnya saya menawarkan tentang Islam gitu kan, saya coba kasih tahu tentang Islam. Terus dia juga banyak pertanyaan-pertanyaan tentang Islam.
ADVERTISEMENT
Saya kasih tahu pelan-pelan, akhirnya dia cari sendiri dan saya juga kaget waktu itu dia bilang, ‘Iya deh, coba deh mau masuk Islam. Saya kaget ‘kan ini benar apa enggak sih nih, ini serius apa nggak…
Ya udah coba kenalin dulu, Islam kayak gimana, dia belajar sendiri, nah akhirnya dia mulai tertarik. Ya udah mutusin dia Islam, wah saya senang banget, ‘kan. Habis itu, kita mutusin untuk serius, komitmen.
Lindswell:
Dia juga udah bilang, ‘Benar enggak nih kamu? Jangan masuk Islam tuh karena mau menikah, karena mau sama saya, karena hubungan seperti itu enggak akan lama. Kita udah banyak lihat contoh, jadi kamu harus yakin, memang kamu tahu Islam itu seperti apa, kamu belajar dulu yang lain nih, kamu bandingin, kamu yakin dulu sama Islam, baru kita putusin nantinya kayak gimana, karena kita sadar perbedaan kita tuh banyak, dan akan menimbulkan pro dan kontra. Jadi harus pikirin matang-matang, deh. Kalau misalkan kita udah memutuskan ya itu harus kita jalani kayak gimana pun.
ADVERTISEMENT
Hulaefi:
Sebelumnya juga saya bilang sama dia ‘Islam tuh ‘ribet’ lho, kalau dipikir pakai logika ya, yang belum biasa tuh ribet lho… Ada salat lima waktu, ada puasa, ada apa, terus ada beberapa bacaan yang harus dihapal. Terus kamu harus puasa sebulan penuh, apalagi kita latihan, kita harus puasa, harus salat, Subuh harus bangun, terus harus tunggu salat Isya. Itu ‘kan agak malam yang kondisinya kita udah capek, itu ribet loh.’”
Terus akhirnya dia pelan-pelan coba cari tahu, dan itu semua yang dilakukan Islam itu ternyata semua baik untuk manusia, begitu, jadi dia coba belajar-belajar akhirnya Alhamdulillah semua yang dilakuin sama dia, dia bisa hadapin pelan-pelan. Akhirnya dia mulai mendalami, ya akhirnya sampai sekarang kayak gini.
Tahun berapa Lindswell mulai cari tahu soal Islam?
Lindswell:
Semenjak 2015, tapi awalnya masih cari tahu dulu, karena ini bukan perkara gampang ‘kan…Udah gitu banyak faktor yang harus kita pikirkan. Selain dari faktor agama sendiri, tapi faktor dari keluarga dll. Jadi benar-benar hal yang sesuai dengan hati nurani, begitu.
ADVERTISEMENT
Hulaefi:
Jadi saya juga enggak cuma, bukannya apa ya, ngasih tahu secara paksa, atau gimana-gimana, sama sekali enggak. Diserahkan semuanya ke Lindswell. Saya cuma ngasih tahu, ya dia nanya, saya jawab. Kayak kita lagi ngobrol aja, kayak sharing gitu ‘kan.
Apalagi saya keterbatasan ilmu juga, pertanyaan dia juga kritis sebenarnya, saya juga pusing… he he he … Akhirnya ya udah saya mulai cari tahu, saya belajar-belajar. Eh sekarang malah dia yang semangat. Malah cari tahu lihat-lihat kajian gitu, ya. Alhamdulillah deh hidayah.
Kapan momen saat Lindswell sudah yakin dengan Hulaefi dan bersedia menikah?
Lindswell:
Setelah saya mualaf, sih, setelah saya mualaf. Jadi kita memastikan tuh, benar-benar saya membenahi diri dulu, dia juga… baru (memutuskan menikah). Jadi jangan sampai pindah agama itu karena dia, atau karena kita mau nikah.
ADVERTISEMENT
Hulaefi:
Kita juga sebelumnya ada, sebelum itu juga ada Asian Games ‘kan, kita benar-benar fokus di situ. Keluarga juga, selesaikan tanggung jawab kita, kita selesaikan dulu. Alhamdulillah sukses Asian Games, dia dapat emas saya dapet perunggu. Akhirnya baru kita mulai serius untuk lebih.
Bagaimana tanggapan keluarga dengan keputusan Lindswell?
Lindswell:
Keluarga sih masih belum menerima. Wajar ya, karena bukan hal yang gampang, dan bukan hal yang mudah diterima, jadi keluarga masih susah untuk menerima, masih kecewa, masih marah. Tapi kita sangat-sangat… apa ya, wajar ya.
Sabar deh, dan kita tetap mencoba untuk memberikan pengertian, meskipun sulit diterima dan keluarga juga agak "kita enggak mau dengar" gitu, karena ya tapi kita pelan-pelan sih prosesnya, makanya kita dari kemarin enggak mau yang terlalu mengekspos atau apa, kita masih menjaga perasaan keluarga, cuma karena ini sudah mendekati hari H (resepsi pernikahan), mau enggak mau, yah.
ADVERTISEMENT
Jadi kita hanya berharap keluarga bisa menerima. Bagaimanapun ‘kan itu keluarga ya, kita pengin kebahagiaan kita itu bisa dirasakan bersama.
Hulaefi:
Dari saya juga sudah mencoba untuk ngomong sama ibunya Lindswell, kakaknya Lindswell, ada dua kakaknya yang saya pernah ngobrol langsung. Saya tetap menghormati, sangat menghormati. Apalagi kakak dia yang ada di PB Wushu, jadi saya anggap dia tuh seperti pelatih saya, orangtua saya, karena dia dari dulu sampai sekarang, saya dibimbing dia, dikasih tahu cara bertanding wushu kayak gimana, gimana cara atlet yang disiplin, gimana jadi juara, gimana jadi kita berprestasi tapi hati kita tuh juga bagus, begitu. Saya banyak belajar dari dia.
Makanya saya dulu sempat dekat juga sama dia, jadi adanya kayak gini mulai agak bentrok, jadi agak renggang. Ya saya juga sudah menghadap beliau, tapi dia tetap masih enggak terima, belum terima. Jadi yang saya lakukan sama Lindswell cuma berdoa, minta hidayah sama Allah kita berbuat baik ke keluarganya Lindswell, apalagi kedua orang tuanya, ke kakak-kakaknya, ya satulah itu doa dan ikhtiar aja.
Lindswell:
Beberapa tahun lalu memang (keluarga) udah kayak antisipasi gitu, cuma kitanya juga belum ini, ya. Sebenarnya dari Asian Games apa segala macem, tuh sebenarnya udah tahu, mereka udah tahu sebenarnya gerak-gerik kita. Tapi tetap kita enggak mau yang terbuka orang tahu, apa segala macam. Kita tetap benar-benar menjaga perasaan keluarga. Bukan kita mau ngumpet-ngumpet atau apa, cuma maunya kita enggak mau heboh ya, enggak mau.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun ini adalah masalah keluarga, yang kita hadapi tuh keluarga, privasi, dan kita enggak mau kita keluarga tuh jadi kayak yang enggak tenang atau bagaimana. Meskipun kita tahu, bagaimanapun mereka tetap enggak tenang atau bagaimana, tapi setidaknya kita menjaga ini untuk di lingkungan keluarga, dan untuk tidak mencoba melampaui batas, pelan-pelan, begitu.
Hulaefi:
Pokoknya kejadian ini semua, benar-benar murni karena kita saling sayang dan cinta. Begitu aja. Jadi enggak ada faktor inilah, faktor itulah, faktor rasislah atau agamalah, sama sekali enggak ada. Ketertarikan dia sama Islam itu, kemauan dia, saya sama dia juga karena saling sayang. Alami ya, berjalan begitu saja. Memang Allah tuh menggerakkan kita berdua tuh seperti ini kali, semua ‘kan yang gerakin Allah, bukan kita. Kita cuma berusaha.
ADVERTISEMENT
Apa yang ingin disampaikan Lindswell untuk Hulaefi?
Lindswell:
(Tersenyum) Apa ya… Pokoknya karena kita sudah komitmen, dan kita yang pasti di pernikahan itu enggak mungkin mulus kayak yang kita lihat gitu, pasti ada sesuatu, atau ada masalah, yang penting kita udah komitmen harus saling menjaga dan harus saling support.
Kalau dari Hulaefi untuk Lindswell?
Hulaefi:
Pokoknya kita harus tetap kompak. Apalagi yang kita lalui tuh berat, jadi kalau misalkan ada masalah kecil ataupun besar, ingat aja nih, yang kita lalui itu berat. Apalagi Lindswell ini pengorbanannya juga udah berat sekali, ya, apalagi juga dia mualaf. Benar-benar saya harus bimbing dia, terus menjalin komunikasi dengan baik sama keluarganya dia. Itu aja.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya pas saya memutuskan saya udah mau serius sama dia, karena itu saya udah mulai mendalami agama saya. Terus enggak boleh nih kalau kita yang bukan muhrim bersentuhan atau apalah… Waduh, ada batas-batasnya, PR juga ‘kan. Apalagi kita lingkungannya, sebenarnya… Maaf ya, teman-teman kita yang nonmuslim, yang kalau Islam ‘kan begini, mereka ‘kan beda ‘kan, apalagi saya juga tiap try out di China. Pasti godaannya berat banget, makanya saya belajar saya mengaji, saya kajian ilmu semua, ilmu agama, bukan yang sama sekali ..bukan yang radikal-lah, apalah.
Apalagi saya sempat pas belajar-belajar gitu, apalagi udah berjenggot-jenggot gitu, orang pasti ‘kan mikirnya negatif, padahal ini Nabi Muhammad SAW aja berjenggot, masak kita begini ngikutin beliau kita dibilang radikal gitu ‘kan? Padahal ‘kan enggak, itu ‘kan yang radikal-radikal itu ‘kan mungkin oknum ya atau apalah yang mau menjatuhkan Islam, bawa-bawa nama Islam.
Jadi sudah berapa lama Lindswell dan Hulaefi pacaran, sebelum memutuskan menikah?
Hulaefi:
ADVERTISEMENT
Jadi kita sebenarnya enggak ada pacaran, ya, jadi memang karena, saya enggak pernah nembak dia, atau apa, ya begitu aja. Karena kita teman baik ‘kan, dari awalnya teman baik. Baru kita sadar oh kayaknya lebih nih, dan kebetulan waktu itu kita sama-sama menjaga. Dia menjaga saya, saya juga menjaga diri. Ya udah kita enggak usah pacaran-pacaran. Kalau memang mau, ya udah kita serius. Enggak ada tembak begitu, ‘Loe mau jadi pacar gue enggak’. Ya enggak ada.
Ada lagi yang ingin disampaikan Lindswell dan Hulaefi?
Lindswell Kwok :
Kita sih berharap banget, apa pun kondisi yang sekarang dan dengan kondisi yang sekarang ini pasti ‘kan banyak pertanyaan dan orang-orang banyak yang wondering gitu ya , "ini kenapa, ini kenapa”. Jadi kita berharap tuh, lebih kalau ada yang ingin ditanyakan, mungkin bisa bertanya langsung ke kita, jadi enggak menimbulkan spekulasi yang tidak baik. Dan untuk kenyamanan keluarga juga sih.
ADVERTISEMENT
Jadi saya, kita berharap bisa lebih menjaga privasi keluarga karena bagaimanapun kita enggak ingin keluarga merasa enggak enak, terganggu, atau bagaimana karena ini hal yang bukan main-main, ya. Dan ini menyangkut keluarga, jadi sangat berharap apapun berita yang beredar dan apa pun pertanyaannya, bisa langsung ke kita. Jangan sampai keluarga merasa terganggu dan lain-lain.