Ekuador Mencekam: Dua Bom Mobil Meledak dan Napi Sandera 57 Sipir

1 September 2023 14:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemadam kebakaran evakuasi sebuah mobil yang meledak di depan penjara SNAI Ekuador, di Quito, Ekuador 31 Agustus 2023. Foto: REUTERS/Karen Toro
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran evakuasi sebuah mobil yang meledak di depan penjara SNAI Ekuador, di Quito, Ekuador 31 Agustus 2023. Foto: REUTERS/Karen Toro
ADVERTISEMENT
Ibu Kota Ekuador, Quito, dihantam serangan granat dan dua bom mobil. Beberapa jam setelahnya napi di enam penjara menyandera 57 sipir dan polisi pada Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT
Gelombang serangan diduga dilakukan geng kriminal. Sampai sekarang belum ada korban yang dilaporkan jatuh.
Aksi ini setelah polisi merazia sejumlah penjara. Operasi itu dilakukan demi mencari senjata disimpan napi.
Petugas pemadam kebakaran evakuasi sebuah mobil yang meledak di depan penjara SNAI Ekuador, di Quito, Ekuador 31 Agustus 2023. Foto: REUTERS/Karen Toro
Ledakan bom mobil ditargetkan pada dua gedung yang terkait otoritas penjara Ekuador (SNAI). Satu meledak di depan markas SNAI, dan lainnya di bekas markas SNAI.
Beberapa jam kemudian, SNAI menyatakan bahwa penyanderaan terjadi di enam penjara di Ekuador.
"Kami khawatir atas keselamatan petugas kami," kata Mendagri Ekuador Juan Zapata seperti dikutip dari AFP.
Petugas pemadam kebakaran evakuasi sebuah mobil yang meledak di depan penjara SNAI Ekuador, di Quito, Ekuador 31 Agustus 2023. Foto: REUTERS/Karen Toro
Ekuador sempat menyandang predikat sebagai negara damai meski diapit Kolombia dan Peru, negara produsen kokain terbesar di dunia. Namun, belakangan ini kekerasan kerap pecah di Ekuador lantaran telah menjadi hub perdagangan narkotika.
ADVERTISEMENT
Sejak 2021 penjara di Ekuador menjadi lokasi pembantaian oleh geng kriminal terkait kartel Meksiko dan Kolombia. Sebanyak 430 napi tewas secara tragis.
Wali Kota Quito, Pablo Munoz, mengatakan enam orang pelaku serangan sudah ditangkap. Mereka termasuk beberapa warga Kolombia.
Munoz menambahkan, seluruh ditangkap punya catatan kriminal mulai dari pemerasan sampai pembunuhan.
"Tiga dari mereka sudah ditangkap 15 hari lalu karena mencuri truk dan penculikan namun dibebaskan bersyarat," ucap kepala investigasi narkotika Pablo Ramirez.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso menyebut, serangan mau pun penyanderaan adalah respons dari operasi penegakan keamanan di penjara.
"Ada aksi kekerasan yaitu meledaknya dua mobil di Quito kemarin malam, jelas ini adalah reaksi dari sebuah aksi. Aksi penegakan hukum di penjara," ucap Lasso.
ADVERTISEMENT