Elektabilitas Anies Makin Mendekati Prabowo, Disebut karena Efek Cak Imin

11 Januari 2024 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
Paslon nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paslon nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) periode 1-7 Januari 2024 merilis elektabilitas masing-masing paslom yang tampil di Pilpres 2024. Capres nomor urut 1 Anies Baswedan semakin memperlihatkan posisi sebagai pesaing terberat capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, setelah meraih 34,5%.
ADVERTISEMENT
Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Firman Noor mengatakan hasil itu adalah buah dari kerja keras timses Anies usai Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
“Strategi berpasangan dengan Muhaimin Iskandar membuktikan diversifikasi pendukung. Terlihat ada tambahan dukungan dari kelompok yang selama ini bukan pendukung tradisional Anies,” ujar Firman, Rabu (10/1).
Menurut dia, cerita bakal berbeda jika Anies tidak memilih Cak Imin. Firman sepakat dengan tesis yang mengatakan Cak Imin banyak membawa manfaat secara politis bagi Anies. Faktor lain naiknya elektabilitas Anies, kata dia, disebabkan sentimen negatif terhadap Prabowo maupun pendukung Jokowi.
“Meskipun sama-sama pendukung Prabowo tapi kita lihat dukungan dua tokoh lawas yang sudah malang melintang di dunia politik tidak cukup bisa menghentikan popularitas Anies,” kata dia.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Firman menjelaskan kubu Prabowo harus benar-benar memperhatikan tren kenaikan elektabilitas Anies. Dalam hal ini, bekas Danjen Kopassus itu terlihat tidak bisa mendominasi seperti yang diharapkan. Faktor lain turunnya elektabilitas Prabowo adalah sentimen negatif kepada PDIP.
ADVERTISEMENT
Strategi Anies menggunakan platform media sosial seperti TikTok dan X menurut Firman sudah tepat. Pendekatan ini, kata dia, diterima dengan positif Milenial atau Generasi Z. Hal ini, kata dia, adalah kesukaan anak muda terhadap ‘abah online’.
Hasil survei IPO memperlihatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subanto-Gibran Rakabuming Raka masih bertahan di posisi pertama (42,3%), diikuti duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (34,5%) dan Ganjar-Mahfud (21,5%).
(PNS)