Elektabilitas PDIP Terbesar: Faktor Sekolah Partai dan Ekor Jas Jokowi

18 April 2019 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat konfrensi pers terkait merespons berbagai isu jelang pelaksanaan Pileg/Pilpres di kantor pusat PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (16/4). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat konfrensi pers terkait merespons berbagai isu jelang pelaksanaan Pileg/Pilpres di kantor pusat PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (16/4). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Di sejumlah perhitungan cepat terkait 16 partai politik yang bersaing dalam pemilu 2019, PDIP menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi, dengan persentase berkisar 20 persen. Angka ini naik cukup signifikan dibandingkan Pemilu 2014 yang hanya 18,95 persen.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan kenaikan elektabilitas partainya. Hasto mengatakan setelah partainya kalah dalam Pemilu 2004, PDIP terus memperbaiki diri dengan menerima masukan sejumlah pihak. Selain itu, untuk memberikan komitmen pasti, PDIP juga tak memberikan toleransi bagi caleg maupun kepala daerah yang diusung apabila melakukan tindak pidana korupsi.
"Kami terus memperbaiki diri, melakukan kritik, otokritik dan kami tidak mentolerir terhadap mereka yang menyalahgunakan kekuasaan melalui korupsi. Kami memperkenalkan pemecatan seketika, siapa pun tidak diizinkan dicalonkan sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah maupun legislatif," kata Hasto di Jalan Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
Tak hanya itu, sekolah partai yang digagas PDIP dianggap mempengaruhi kualitas kader yang dimiliki. Seluruh calon kader diseleksi melalui psikotes yang bekerja sama dengan himpunan ahli psikologi. Manajemen partai, juga terus disempurnakan setiap tahunnya.
Sejumlah peserta jambore Kader Komunitas Juang berbaris di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jateng, Minggu (10/2). Foto: Dok. Istimewa
"Psikotes kami lakukan online kami bekerja sama dengan himpunan ahli psikologi Indonesia. Ini juga mempunyai dampak penting dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan PDIP agar mereka selalu menjadikan rakyat sebagai inspirasi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pengamat Politik Adi Prayitno memandang mengusung Jokowi sebagai capres dalam Pilpres 2019 memiliki efek ekor jas (coat-tail effect) untuk tingkat elektoral PDIP. Jokowi dianggap sebagai pembawa berkah partai berlambang banteng itu.
"Kalau di skor paling ranking atas itu karena ada faktor Jokowi yang banyak bawa berkahlah kepada PDIP," tutur Adi yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.
Selain itu, Adi menuturkan, banyaknya kepala daerah dukungan PDIP yang terpilih juga mempengaruhi elektoral partai. Apalagi, kepala daerah hingga caleg memiliki kombinasi yang terstruktur dengan baik.
"Banyak sekali kepala-kepala daerah yang sebenarnya cukup berkolerasi positif dengan sumbangan terhadap sumbangan elektoral. Kepala daerah dengan kombinasi caleg-caleg yang juga terstruktur dengan baik cukup menjelaskan kenapa PDIP itu lonjakan suaranya signifikan," ucap Adi.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebut PDIP merupakan salah satu partai yang memiliki kader militan yang cukup banyak. Ditambah, kerja akar rumput partai dianggap berjalan sistematis dan terstruktur dengan baik.
"PDIP adalah partai kader yang memiliki struktur kinerja yang sistematis. Artinya kerja-kerja mereka dibawah itu sudah terkonsolidasi dengan baik karena selain memang memiliki pemilih tradisional yang kadernya juga militan," jelas dia.
Berdasarkan Quick Count sejumlah survei untuk suara partai politik di Pemilu 2019, PDIP memperoleh hasil yang cukup signifikan. Lembaga survei CSIS & Cyrus, PDIP memperoleh 20% dari 99,99% suara yang masuk. PDIP juga memperoleh 20% dari lembaga survei Indo Barometer dari 91,58% suara yang masuk.
Sementara 19,83 persen suara diperoleh PDIP berdasarkan hasil quick count lembaga survei Charta Politika, dari 92,98% suara yang masuk. Lalu di lembaga survei LSI Denny JA, PDIP memperoleh 19,80% suara dari 98,65% suara yang masuk.
ADVERTISEMENT