Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Elite Gerindra Soal Penolakan MBG di Papua: Dinamika Biasa
17 Februari 2025 19:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Gerindra, Supratman Andi Agtas, merespons aksi unjuk rasa penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Wamena, Papua.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, aksi ini merupakan dinamika yang biasa terjadi di setiap kebijakan baru pemerintah.
"Ya biasanya dinamikanya," kata Supratman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
Supratman memaklumi program baru ini masih memerlukan sosialisasi lebih lanjut untuk diterima masyarakat. Namun ia menegaskan bahwa program ini dibuat untuk kebaikan masyarakat.
"Yang jelaskan tujuan dari program makan bergizi gratis itu dalam rangka untuk meningkatkan apa namanya, jadi ini program andalan, satu bahwa kita menginginkan pembangunan sumber daya manusia itu bisa lebih maksimal," ujar dia.
"Bahwa biasa dalam satu dua ada hal-hal yang masih (kurang) karena kan ini baru ya, baru," katanya.
Supratman menjelaskan, manfaat program MBG ini tidak bisa terlihat instan. Ini merupakan program untuk memperbaiki sumber daya manusia, sehingga membutuhkan waktu.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita tunggu saja hasilnya dan kita berharap presiden sudah menyiapkan dana untuk seluruh wilayah Indonesia dan nanti hasilnya pasti akan kelihatan terkait dengan perbaikan gizi, anak-anak kita dari Sabang sampai Merauke itu pasti akan sangat baik," tuturnya.
Sebelumnya dalam video yang beredar tampak ratusan pelajar itu berdemo dengan menggelar aksi turun jalan memadati ruas jalan di depan Kantor Bupati Jayawijaya dan juga beberapa ruas jalan lainnya.
Dalam orasinya, pendemo meneriakkan soal penolakan MBG. "Kami tidak butuh makan siang gratis, kami butuh pendidikan gratis," katanya.
Demo sempat ricuh hingga aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.