Emak-emak Demo di Polda Metro, Tolak Kekerasan Mahasiswa dan Pelajar

29 September 2019 13:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta aksi yang tergabung dalam Emak-emak Indonesia menyampaikan orasinya di depan Polda Metro Jaya (PMJ), Jakarta, Minggu (29/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peserta aksi yang tergabung dalam Emak-emak Indonesia menyampaikan orasinya di depan Polda Metro Jaya (PMJ), Jakarta, Minggu (29/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah emak-emak berunjuk rasa di depan Mapolda Metro Jaya, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (29/9). Mereka mengecam kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian di aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR pada 24-25 September 2019.
ADVERTISEMENT
“Kita hari ini dateng ke sini, tidak mengatasnamakan organisasi manapun. Kita datang ke sini mengatasnamakan perempuan Indonesia yang mengutuk kekerasan,” ucap koordinator aksi, Wiwi Warsiating di lokasi, Minggu (29/9).
“Kita hari ini datang ke sini atas nama orang tua, atas nama ibu-ibu, atas nama perempuan yang mengutuk kekerasan,” sambungnya.
Peserta aksi yang tergabung dalam Emak-emak Indonesia menyampaikan orasinya di depan Polda Metro Jaya (PMJ), Jakarta, Minggu (29/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Para emak-emak yang berunjuk rasa membawa aneka jenis spanduk bertuliskan kritikan kepada Polri dan Pemerintah. Beberapa tulisan di spanduk antara lain: “Koruptor Dimanja, Demonstran Disiksa”, “Polisi Punya Peluru, Emak Punya Doa Jitu”.
Wiwi juga menyatakan, pihaknya tak rela bila generasi muda harus mendapat perlakuan kekerasan dari aparat kepolisian.
“Kita sebagai orang tua tidak akan pernah rela melihat anak kita ditembak, dipukuli oleh aparat kepolisian. Mereka adalah anak-anak bangsa, mereka adalah generasi muda yang sadar bahwa hari ini indonesia sedang tidak baik-baik saja,” kata dia.
Peserta aksi yang tergabung dalam Emak-emak Indonesia menyampaikan orasinya di depan Polda Metro Jaya (PMJ), Jakarta, Minggu (29/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
“Kita semua mengutuk kekerasan dan juga kita tidak mau dan tidak rela melihat generasi muda yang sampai hari ini ditahan pihak kepolisian,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Aksi emak-emak Indonesia ini hanya berlangsung sekitar 45 menit. Meski tak ada izin, polisi tetap membiarkan massa aksi menyuarakan aspirasinya.