Emban Tugas dari Prabowo, Gus Miftah akan Bangun Rumah Moderasi

22 Oktober 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Miftah mengisi ceramah di acara buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis (28/3/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gus Miftah mengisi ceramah di acara buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis (28/3/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Miftah Maulana Habiburahman atau Gus Miftah resmi dilantik jadi Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan. Ia mengemban tugas sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
ADVERTISEMENT
Salah satu kerja-kerja yang bakal ia kejar pada awal-awal bertugas adalah moderasi beragama. Konsep ini juga masuk sebagai salah satu program nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), oleh Kementerian Agama pada 2023 lalu.
Bahkan, ia berencana membangun rumah moderasi.
"Salah satunya mungkin kita nanti akan membuat semacam rumah moderasi kali yah. Kita akan belanja masalah terlebih dahulu, setelah itu baru kemudian nanti kita cari solusinya," ujar Gus Miftah, di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22/10).
Ia juga mencontohkan, beberapa negara justru membuat kementerian khusus terkait moderasi beragama. Seperti di beberapa negara Arab, yang penduduknya mayoritas memeluk Islam.
"Karena di Dubai, di Uni Emirat Arab, moderasi itu tidak hanya utusan khusus presiden, tapi bentuknya kementerian. Mudah-mudahan situasi bangsa ini terbaik-baik saja sehingga tidak ada gangguan soal toleransi dan moderasi," ucap Gus Miftah.
ADVERTISEMENT
Seperti yang pernah ditulis oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, moderasi berarti memeluk agama sendiri secara erat lalu menghormati dan menghargai penganut agama lain yang meyakini agama mereka, tanpa harus membenarkannya.
Sementara itu, Gus Miftah sendiri akan ngantor di Istana karena statusnya adalah Utusan Khusus Presiden.
"Ada kantor, kantornya rencana di istana. Jadi kalau soal komunikasi itu dengan Seskab, fasilitas dengan Setneg. Jadi bukan stafsus, tapi utusan khusus presiden," kata Gus Miftah.