Empat Warga Israel yang Disandera di Gaza Berhasil Bebas

8 Juni 2024 19:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Almog Meir Jan, seorang sandera yang dibebaskan bereaksi, setelah militer mengatakan bahwa pasukan Israel telah menyelamatkan empat sandera hidup-hidup dari Jalur Gaza tengah pada hari Sabtu, di Ramat Gan, Israel, Sabtu (8/6/2024). Foto: Marko Djurica/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Almog Meir Jan, seorang sandera yang dibebaskan bereaksi, setelah militer mengatakan bahwa pasukan Israel telah menyelamatkan empat sandera hidup-hidup dari Jalur Gaza tengah pada hari Sabtu, di Ramat Gan, Israel, Sabtu (8/6/2024). Foto: Marko Djurica/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Militer Israel mengumumkan keberhasilannya menyelamatkan empat sandera yang ditahan sejak Oktober dalam konflik Gaza, Sabtu (8/6). Sementara itu, pejabat Palestina melaporkan bahwa serangan Israel di daerah yang sama telah menewaskan lebih dari 50 orang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, belum jelas apakah operasi penyelamatan sandera dan serangan mematikan tersebut merupakan bagian dari operasi yang sama.
Namun, kedua insiden ini terjadi di al-Nuseirat, sebuah daerah yang kerap menjadi target dalam konflik delapan bulan antara Israel dan Hamas.
Militer Israel menyebutkan bahwa sandera yang diselamatkan adalah Noa Argamani (25), Almog Meir Jan (21), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (40).
Mereka dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis dan dilaporkan dalam keadaan sehat. Keempatnya diculik dari festival musik Nova saat serangan Hamas pada 7 Oktober.
Saat itu Hamas menyandera sekitar 250 orang dan membawa mereka kembali ke Gaza. Menurut penghitungan Israel, masih ada 116 sandera yang tersisa di Gaza, termasuk 40 orang yang dinyatakan tewas oleh pemerintah Israel.
ADVERTISEMENT
Medi lokal Israel News 12 menyiarkan cuplikan Argamani yang bertemu kembali dengan ayahnya. Ia terlihat tersenyum dan memeluknya.
Militer Israel sebelumnya mengumumkan bahwa mereka menargetkan infrastruktur militan di al-Nuseirat.
Sebuah pengumuman yang tidak biasa karena biasanya mereka tidak melaporkan operasinya saat operasi tersebut masih berlangsung.
Al-Nuseirat, sebuah kamp pengungsi Palestina yang bersejarah, telah menjadi target pemboman besar-besaran Israel selama perang dan menjadi lokasi pertempuran sengit.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan serangan militer Israel di al-Nuseirat menewaskan dan melukai puluhan orang, termasuk wanita dan anak-anak. Jumlah korban tewas lebih dari 50 orang.
Tim tanggap darurat berusaha mengangkut korban tewas dan terluka ke rumah sakit di kota terdekat, Deir al-Balah, namun banyak mayat masih tergeletak di jalanan, termasuk di sekitar area pasar.
ADVERTISEMENT
Penduduk setempat melaporkan bahwa al-Nuseirat menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak dan serangan udara Israel. Mereka yang tewas termasuk wanita dan anak-anak.
Orang-orang bereaksi di luar pusat medis, setelah militer mengatakan bahwa pasukan Israel telah menyelamatkan empat sandera hidup-hidup dari Jalur Gaza tengah pada hari Sabtu, di Ramat Gan, Israel, Sabtu (8/6/2024). Foto: Marko Djurica/Reuters
Merespons aksi penyelamatan tersebut, pejabat Hamas menyatakan hal itu sebagai tanda kegagalan.
“Mendapatkan kembali empat tawanan setelah sembilan bulan pertempuran adalah sebuah tanda kegagalan, bukan sebuah pencapaian,” kata salah seorang pejabat Hamas kepada Al Jazeera, Sabtu (8/6).
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan operasi penyelamatan dilakukan di tengah serangan di lingkungan perumahan.
Ia menduga bahwa Hamas menyembunyikan sandera di antara warga sipil Gaza di bawah penjagaan bersenjata militan.
Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Hagari mengatakan seorang tentara Israel terluka parah. Pasukan Israel membalas tembakan, termasuk dengan serangan udara.
ADVERTISEMENT
Perang Gaza belum menunjukkan tanda mereda meskipun Amerika Serikat, sekutu utama Israel, mendesak adanya gencatan senjata. Mereka juga telah menawarkan kesepakatan untuk membebaskan sisa sandera yang ditahan Hamas dengan imbalan pembebasan warga Palestina yang dipenjara di Israel.