SQR- Polemik obat corona

Enam Dokter Jadi Korban Wabah Corona di Indonesia

23 Maret 2020 7:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter memeriksa suhu badan penumpang saat sosialisasi pencegahan corona di Stasiun Depok, Jumat (6/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dokter memeriksa suhu badan penumpang saat sosialisasi pencegahan corona di Stasiun Depok, Jumat (6/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan enam dokter mereka meninggal sebagai korban pandemi coronavirus. Satu di antaranya telah dipastikan positif terpapar COVID-19, sedangkan dua lainnya meninggal dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Kabar duka itu diunggah akun Instagram IDI pada Sabtu (22/3). Para dokter yang yang meninggal itu adalah Hadio Ali, Djoko Judodjoko, Laurentius P., Adi Mirsaputra, Ucok Martin, dan Toni D. Silitonga.
Hadio Ali, dokter saraf yang merupakan anggota IDI Jakarta Selatan, dinyatakan positif corona dan sempat mendapat perawatan di RSUP Persahabatan.
Djoko Judodjoko, dokter spesialis bedah umum di RS Bogor Medical Center, meninggal dalam status PDP. Sementara Adi Mirsaputra adalah dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di RS Mitra Keluarga Bekasi. Ia juga berstatus PDP.
Ucok Martin adalah dokter spesialis paru-paru di Medan, sedangkan Laurentius adalah dokter dan anggota IDI Jakarta Timur.
Terakhir, Toni D. Silitonga, meninggal karena kelelahan dan gagal jantung setelah sibuk mempersiapkan layanan kesehatan menghadapi COVID-19 di wilayah Bandung Barat yang menjadi area kerjanya.
Tenaga medis menjadi pihak yang paling rentan terpapar corona. Data Pemprov DKI Jakarta menyebut, sebanyak 42 paramedis, mulai dari dokter hingga perawat, ikut terinfeksi corona.
Namun, pemerintah tak membuka informasi rinci soal tenaga medis yang terpapar virus corona kepada IDI.
Tm medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus RSUP Dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah corona. Foto: ANTARA/Aji Styawan
Hingga saat ini, IDI sebagai organisasi yang menaungi para dokter di Indonesia, belum mendapatkan data mengenai jumlah tenaga medis yang positif COVID-19, termasuk tenaga medis yang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan.
IDI pun berinisiatif mengumpulkan data internal untuk mengetahui kondisi para dokter di garda depan melawan penyebaran corona.
“Dokter paru di Medan confirmed COVID-19 dan meninggal, dokter paru di Jakarta PDP, dokter bedah di Jakarta PDP, dokter THT di Jakarta PDP, spesialis saraf di Jakarta confirmed COVID-19, dokter gigi di Jakarta PDP, perawat di Jakarta meninggal,” ujar Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk membantu pencegahan penyebaran coronavirus COVID-19. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten