Endang 11 Tahun Menanti Haji Bersama Istri, Kini Tak Bisa Bersama: Saya Ikhlas

26 Mei 2024 23:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Endang dan istrinya Popon Rohmawati saat berada di pesawat. dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Endang dan istrinya Popon Rohmawati saat berada di pesawat. dok Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Endang menguatkan diri untuk tetap melanjutkan perjalanannya menuju Baitullah, meski hatinya berat. Istri tercinta, Popon Rohmawati (50) meninggal dunia setelah keduanya tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Sabtu (26/5/2024), sekitar pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
ADVERTISEMENT
Endang dan istri berasal dari Ciamis, mereka tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) 27 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-27). Endang berprofesi sebagai Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Pangandaran sedangkan Popon mengurus rumah tangga.
Endang bercerita, sudah 11 tahun ia dan istrinya menunggu panggilan berhaji ke Baitullah. “Kita bareng-bareng ke Makkah. Menunggu 11 tahun, ternyata setelah ke sini kami tidak bisa bersama, dan Ibu tidak akan kembali,” tutur Endang sembari menyeka air mata.
Menurutnya selama perjalanan dari Tanah Air ke Jeddah, Arab Saudi, istrinya baik-baik saja. Tidak ada keluhan sakit atau apa pun.
“Selama perjalanan normal-normal saja. Kami bergembira selama di pesawat, tidak ada masalah," ucapnya.
Namun saat mengambil koper, kata Endang, istrinya mulai mengeluh pusing dan lemas. "Tiba-tiba tidak ada tenaga, pingsan dan sesak, kemudian ditangani tim medis,” kata Endang.
ADVERTISEMENT
“Ibu dinyatakan meninggal dunia setibanya di Rumah Sakit King Fadh Hospital,” sambungnya. Jenazah almarhumah Popon dimakamkan di Jeddah.
Endang mengunjungi makam istirnya. dok MCH 2024
Endang mengungkapkan, dia tak memiliki firasat akan kepergian istrinya. Namun, selama tiga tahun terakhir istrinya benar-benar rajin menjalankan salat sunah Dhuha dan Tahajud. Selain itu, Almarhumah juga tidak pernah sekalipun lupa membaca Al-Qur’an.
“Istri saya bisa khatam Al-Qur’an sebulan sekali. Kalau tidak sedang haid, dia tidak pernah absen mengerjakan salat Dhuha dan salat Tahajud. Setiap malam, dia selalu membangunkan saya untuk salat malam,” kenang Endang.
Endang bersama
Almarhumah Popon meninggalkan ketiga putra-putrinya. Anak bungsunya yang saat ini masih duduk di kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih terus menanyakan keberadaan Ibunya.
Endang juga menyampaikan terima kasih atas bantuan para petugas haji yang sudah membantu mengurus jenazah istrinya.
ADVERTISEMENT
“Saya ucapkan terima kasih kepada tim petugas haji Indonesia, saya yakin tanpa mereka, entah bagaimana saya,” ungkap Endang sambil menahan air matanya.