Epidemiolog: Testing Orang Kontak Erat Lebih Baik di Hari Kelima

19 Juni 2021 14:26 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada pedagang di pasar tradisional, Jalan Indrakila, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/6/2021).  Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada pedagang di pasar tradisional, Jalan Indrakila, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/6/2021). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Epidemiolog Masdalina Pane menyoroti prosedur testing yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, ditulis bahwa orang yang berkontak erat dengan pasien COVID-19 dilakukan tes pada hari pertama.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hal itu tidak efektif. Kecuali bagi orang bergejala, testing pada kontak erat sebaiknya dilakukan pada hari kelima.
"Kalau tidak bergejala dilakukan hari ke 5, ketika virus masuk ke tubuh kita, alat tidak serta merta mampu secara cepat mendeteksi. Ad waktu yang dibutuhkan, WHO menyarankan 5 sampai 6 hari pasca kontak erat," tuturnya.
Ia juga menekankan, pada waktu menunggu dilakukan tes itu, orang yang melakukan kontak erat tidak boleh melakukan mobilisasi dan terus menjalankan protokol kesehatan.
"Jika dia pun negatif, harus dilakukan karantina selama 14 hari. Karena mereka yang cukup kuat kadang-kadang di 10 hari mulai timbul gejala," imbuhnya.
Masdalina mengatakan, bahkan varian baru corona yang lebih mengkhawatirkan dan cepat dalam penularan yaitu virus delta dapat menular meski belum bergejala.
ADVERTISEMENT
==