Erdogan Izinkan Swedia Gabung NATO

11 Juli 2023 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki melalui tautan video, di istana Presiden di Ankara, Kamis (27/4/2023). Foto: Kepresidenan Turki melalui AP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki melalui tautan video, di istana Presiden di Ankara, Kamis (27/4/2023). Foto: Kepresidenan Turki melalui AP
ADVERTISEMENT
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan lampu hijau atas pencalonan Swedia sebagai anggota blok militer NATO. Untuk bergabung dengan NATO harus mendapat izin dari semua anggota
ADVERTISEMENT
Swedia dan Finlandia mengajukan sebagai anggota NATO pada akhir tahun lalu. Mereka meninggalkan kebijakan non-sekutu, setelah beberapa dekade berakhirnya perang dingin, lantaran invasi Rusia ke Ukraina
Finlandia mendapat restu gabung NATO sejak April. Sedangkan Swedia harus berjuang ekstra demi diterima di NATO oleh Turki.
PM Swedia, Ulf Kristersson. Foto: Jonathan Nackstrand/AFP
Setelah berbulan-bulan tidak mendapat kepastian jelang KTT NATO di ibu kota Lithuania, Vilnius, Erdogan akhirnya menyetujui keanggotaan Swedia. KTT itu dimulai pada Selasa (11/7).
"Saya senang untuk mengumumkan, bahwa Presiden Erdogan sudah setuju untuk melanjutkan protokol aksesi Swedia ke majelis besar nasional sesegera mungkin dan bekerja sama dengan majelis untuk memastikan ratifikasi," kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada konferensi pers Senin (10/7) seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Stoltenberg menambahkan, masuknya Swedia ke blok NATO sebagai suatu langkah bersejarah.
Seorang prajurit unit artileri Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di luar Bakhmut pada 8 November 2022. Foto: BULENT KILIC / AFP
Sebelum mengumumkan hal tersebut, Stoltenberg bertemu dengan Erdogan dan PM Swedia Ulf Kristersson. Pertemuan tersebut berlangsung selama beberapa jam.
Turki sempat menolak memberi restu karena Swedia dituduh tidak berbuat banyak terhadap kelompok-kelompok yang dianggap teroris, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Mereka masuk daftar hitam terorisme oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Sementara itu, setelah mendapat restu Turki PM Kristersson mengaku bersyukur.
"Ini adalah hari yang baik bagi Swedia. Ini melambangkan langkah begitu besar menuju ratifikasi final atas keanggotaan Swedia di NATO," jelas Kristersson.