Erdogan Perintahkan Serangan Darat untuk Basmi Milisi Kurdi di Suriah

23 November 2022 9:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan gelar konferensi pers di Auditorium BICC, Bali, Rabu (16/11).  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan gelar konferensi pers di Auditorium BICC, Bali, Rabu (16/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan serangan darat demi menggempur milisi Kurdi di Suriah. Beberapa waktu terakhir, ketegangan di perbatasan Turki dan Suriah makin meningkat.
ADVERTISEMENT
Turki bahkan terus menerus menggempur wilayah pertahanan milisi Kurdi di beberapa kota di Suriah, Tal Rifaat dan Kobani, lewat udara.
"Kami terus menekan teroris dalam beberapa hari terakhir lewat pesawat, meriam dan senjata," kata Erdogan saat berpidato di timur laut Turki seperti dikutip dari Reuters.
Ilustrasi tentara Turki. Foto: Shutterstock
"Insyaallah, kami akan membasmi mereka sesegera mungkin bersama tank dan tentara kami," sambung dia.
Pernyataan Erdogan mengenai pengerahan pasukan darat sesuai dengan janjinya terdahulu, ketika operasi militer terhadap milisi Kurdi di Suriah baru dimulai. Ia menegaskan, tidak akan membatasi serangan lewat udara saja.
Pada akhir pekan lalu serangan udara Turki di Suriah dan sejumlah kecil wilayah di Irak, menyebabkan 184 milisi Kurdi tewas. Turki menyatakan, target mereka adalah milisi Kurdi yang tergabung dalam kelompok YPG dan Partai Pekerja Kurdi (PKK).
ADVERTISEMENT
Turki menyatakan serangan ke milisi Kurdi merupakan aksi balas dendam atas serangan bom di Istanbul pekan lalu. Turki menuduh milisi Kurdi sebagai otak di balik aksi teror tersebut.
Tudingan Turki dibantah keras PKK. Kelompok itu menegaskan sama sekali tidak terlibat pada serangan di Istanbul yang menewaskan enam orang itu.
Ketegangan antara Turki melawan PKK bermula pada 1984. Sejak saat itu sebanyak 40 ribu orang tewas akibat pertempuran tanpa ujung tersebut.
Turki lalu memasukkan PKK ke dalam daftar hitam kelompok teroris. Langkah Turki diikuti oleh sekutunya di NATO yaitu Amerika Serikat dan Uni Eropa.