Erdogan Tak Akan Izinkan NATO Kerja Sama dengan Israel

12 Juli 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara pada konferensi pers selama KTT NATO di Madrid, Spanyol 30 Juni 2022. Foto: Yves Herman/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara pada konferensi pers selama KTT NATO di Madrid, Spanyol 30 Juni 2022. Foto: Yves Herman/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menginginkan NATO mengakhiri kerja sama dengan Israel. Turki merupakan negara anggota aliansi militer Barat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sampai perdamaian komprehensif dan berkelanjutan tercipta di Palestina, upaya kerja sama Israel dan NATO tak akan disetujui Turki," kata Erdogan pada konferensi pers usai KTT NATO Jumat (12/7), seperti dikutip dari Reuters.
Erdogan dikenal sebagai pengkritik keras Israel. Di sisi lain negara anggota NATO mayoritas juga menjalin aliansi dengan Israel.
Penjahit Tove Lycke mengerjakan bendera NATO, di pabrik bendera Flagghuset, di Akersberga, Swedia, (7/3). Foto: TT/Anders Wiklund via REUTERS
Menurut Erdogan, NATO semestinya lebih terlibat pada perang di Gaza antara Israel melawan Hamas. Sampai saat ini lebih dari 36 ribu jiwa tewas di Gaza akibat serangan Israel.
"Ancaman dan upaya Israel adalah menyebar konflik harus segera disudahi," ucap Erdogan.
"Jika tidak, kawasan kami akan menghadapi ancaman risiko konflik lebih dalam dan bahkan sebuah perang," sambung dia.
Saat perang Gaza pertama kali pecah pada Oktober 2023, pejabat NATO bertemu Menhan Israel Yoav Gallant. Pada pertemuan daring itu, NATO mengecam Hamas.
ADVERTISEMENT
Sekjen NATO Jens Stoltenberg bahkan menegaskan, Israel tidak akan berdiri sendirian.