Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menginginkan NATO mengakhiri kerja sama dengan Israel. Turki merupakan negara anggota aliansi militer Barat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sampai perdamaian komprehensif dan berkelanjutan tercipta di Palestina, upaya kerja sama Israel dan NATO tak akan disetujui Turki," kata Erdogan pada konferensi pers usai KTT NATO Jumat (12/7), seperti dikutip dari Reuters.
Erdogan dikenal sebagai pengkritik keras Israel. Di sisi lain negara anggota NATO mayoritas juga menjalin aliansi dengan Israel.
Menurut Erdogan, NATO semestinya lebih terlibat pada perang di Gaza antara Israel melawan Hamas. Sampai saat ini lebih dari 36 ribu jiwa tewas di Gaza akibat serangan Israel.
"Ancaman dan upaya Israel adalah menyebar konflik harus segera disudahi," ucap Erdogan.
"Jika tidak, kawasan kami akan menghadapi ancaman risiko konflik lebih dalam dan bahkan sebuah perang," sambung dia.
Saat perang Gaza pertama kali pecah pada Oktober 2023, pejabat NATO bertemu Menhan Israel Yoav Gallant. Pada pertemuan daring itu, NATO mengecam Hamas.
ADVERTISEMENT
Sekjen NATO Jens Stoltenberg bahkan menegaskan, Israel tidak akan berdiri sendirian.