Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Erdogan Tolak Swedia Gabung NATO Selama Masih Ada Aksi Pembakaran Al-Quran
2 Februari 2023 2:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak keras permohonan Swedia untuk bergabung dengan NATO selama aksi pembakaran Al-Quran masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
“Swedia tidak perlu repot-repot mencoba di titik ini (mendaftar NATO). Kami tidak akan mengatakan ‘ya’ untuk permohonan mereka selama mereka mengizinkan pembakaran Al-Quran,” kata Erdogan dalam pidatonya di depan wakil Partai AK (Keadilan dan Pembangunan) dikutip dari Reuters, Kamis (2/2).
Namun respons berbeda diberikan Turki kepada negara lain yang juga mengajukan izin untuk bergabung dengan NATO yaitu Finlandia. Erdogan memberikan respons positif kepada negara tersebut.
“Posisi kami kepada Finlandia positif, tetapi tidak positif di Swedia," kata Erdogan.
Finlandia dan Swedia sama-sama mengajukan pendaftaran kepada aliansi pertahanan NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat sejak 2022 atau saat invasi Rusia ke Ukraina bergejolak.
Finlandia dan Swedia bisa bergabung dengan NATO dengan syarat seluruh anggota dari aliansi menyetujui permintaan keanggotaan dua negara itu. Hanya Turki dan Hungaria yang belum memberikan persetujuan.
ADVERTISEMENT
Turki sempat memberikan syarat kepada Swedia agar bisa bergabung dengan NATO dengan menyerahkan 120 tersangka terkait Partai Buruh Kurdistan (PKK). Kelompok ini termasuk dalam kelompok teroris oleh Turki dan Uni Eropa.
Namun hubungan kedua negara semakin renggang setelah politikus Denmark-Swedia, Rasmus Poludan membakar Al-Quran saat aksi unjuk rasa di depan Kedubes Turki di Swedia beberapa pekan lalu. Bahkan ia bertekad akan terus melakukan aksinya setiap Jumat.