Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Erdogan Tunjuk Menantunya Jadi Menteri Keuangan
10 Juli 2018 15:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Sesaat setelah disumpah jadi Presiden, Recep Tayyip Erdogan menunjuk menantunya Berat Albayrak sebagai Menteri Keuangan.
ADVERTISEMENT
Nama Albayrak sudah lama dipromosikan Erdogan untuk mengisi jabatan Menteri Keuangan. Sebelumnya, Erdogan sempat berjanji jika jabatan Menkeu diduduki Albayrak maka perekonomian Turki akan lebih baik lagi ke depannya.
Albayrak merupakan suami dari putri Erdogan, Esra. Sebelum jadi Menkeu, Albayrak pernah menduduki pos penting dalam kabinet Turki sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Alam.
Albayrak dikenal punya kemampuan di bidang ekonomi dan politik. Selain sebagai menteri dia pernah menjadi CEO perusahaan multi nasional Turki, Calik.

Kariernya di bidang politik tak kalah moncer. Albayrak adalah anggota partai penguasa Turki yang dipimpin langsung oleh ayah mertuanya Erdogan, AKP.
Sayangnya, pengumuman Albayrak jadi Menkeu tidak direspons positif oleh pasar. Sesaat setelah penunjukan nilai tukar mata uang Turki Lira jatuh dengan sangat tajam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, setelah dilantik jadi orang nomor satu di Turki, Erdogan semakin mentahbiskan dirinya sebagai individu terkuat di sejarah negara tersebut setelah Mustafa Kemal Ataturk.

Ataturk dikenal sebagai pendiri Republik Turki setelah Kekaisaran Ottoman runtuh. Saat memerintah Ataturk, Turki diubah jadi negara sekular.
Berbeda dengan Ataturk, Erdogan adalah sosok yang membawa kembali nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan bermasyarakat. Saat menyampaikan pidato kenegaraan setelah dilantik, Erdogan meyinggung masalah perubahan sistem pemerintahan dan kekuasaan di Turki.
"Kami meninggalkan sistem lalu yang membuat negara membayar harga mahal untuk kekacauan ekonomi dan politik," ucap Erdogan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/7).
Di bawah sistem baru yang diperkenalkan Erdogan, kewenangan dan kekuasaan presiden menjadi lebih besar. Saat ini, Presiden Turki memiliki wewenang memilih dan membuat regulasi di kabinet serta memecat aparatur sipil negara tanpa persetujuan parlemen.
ADVERTISEMENT
Erdogan berdalih, perubahan sistem yang membuat Presiden Turki yaitu dirinya sendiri jadi memiliku kekuatan eksekutif penting bagi pertumbuhan ekonomi serta keamanan setelah kudeta gagal pada 2016 lalu.
Walau yakin membawa perubahan lebih baik kepada Turki, langkah Erdogan mengubah konstitusi yang membuat kekuasan Presiden lebih luas, dikecam Barat.
Mereka mengkhawatirkan, Turki di akan menuju ke rezim otoriter yang dipegang penuh oleh hanya satu orang penguasa.