Erick Thohir di Harlah Seabad NU: Bicara Pemimpin Masa Depan hingga Digitalisasi

11 Agustus 2022 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di acara Halaqah Fikih Peradaban di Madrasah Aliyah Ali Maksum, Krapyak, Sewon, Bantul, Kamis (11/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di acara Halaqah Fikih Peradaban di Madrasah Aliyah Ali Maksum, Krapyak, Sewon, Bantul, Kamis (11/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Ketua Panitia Peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Dia pun menyampaikan beberapa program untuk langkah NU satu abad ke depan saat acara pembukaan Halaqah Fikih Peradaban di Madrasah Aliyah Ali Maksum, Krapyak, Sewon, Bantul, Yogyakarta, pada Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
Salah satu program yang disampaikan Erick adalah Festival Tradisi Islam Nusantara. Dia menjelaskan pentingnya program yang menyuguhkan beragam budaya nusantara sesuai tradisi Islam. Menurutnya banyak anak muda yang mulai melupakan kebudayaan bangsa.
"Data-data membuktikan 50 persen kebudayaan dunia, bahasa dunia hilang, saya yakini di Indonesia pun sama, perubahan regenerasi yang terjadi di Indonesia apalagi sekarang yang mayoritas adalah usia di bawah 35, ketika kita menjadi negara maju kebiasaannya melupakan kebudayaan pondasi dari bangsa kita," kata Erick.
Erick yakin bahwa tak ada yang mau ketika negara ini menjadi negara maju tetapi tidak punya pondasi kebudayaan. Apalagi kemudian hilang akhlaknya. Dia pun mendorong bagaimana budaya Islam, kebudayaan Indonesia seperti gotong royong harus terus dijaga.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak mau menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang punya kebaikan ekonomi tetapi tidak punya akhlak, akhirnya yang tercipta hanya kerakusan," ujarnya.
"Kita juga tidak mau punya pemimpin masa depan yang punya kekuasaan tetapi akhirnya tanpa akhlak, akhirnya tercipta kezaliman, kita juga tidak mau menciptakan pemimpin masa depan yang sangat pintar mengerti teknologi tetapi tanpa akhlak akhirnya yang diciptakan hanya tipu daya," sambungnya.
Menteri BUMN Erick Thohir di acara Halaqah Fikih Peradaban di Madrasah Aliyah Ali Maksum, Krapyak, Sewon, Bantul, Kamis (11/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
NU satu abad ke depan menurut Erick harus menjadi pondasi kebangkitan pendidikan dan perekonomian umat. Dengan tetap menjaga kebangsaan di bawah Pancasila dan NKRI.
Di bidang ekonomi, Erick bicara tentang digitalisasi melalui NU Hackathon. Menurutnya digitalisasi adalah perubahan zaman yang tidak bisa dihindari.
"Dengan digitalisasi yang terjadi akan mengakibatkan perubahan dari pada landscape pembukaan lapangan pekerjaan, maupun pembukaan dari pada jenis usaha, karena akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang, banyak lapangan pekerjaan yang tumbuh. Ini yang harus diantisipasi oleh kita semua," katanya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dengan program ini harapannya pesantren dan para santri akan melek digital. Akan dilakukan beberapa lokakarya untuk memastikan pondasi pesantren dan para santri agar mengerti perubahan teknologi ke depan.
Program selanjutnya menurut Erick adalah pembentukan NU Women atau wanita NU. Harus diakui, perempuan kita telah menjadi bagian dalam menjaga kesejahteraan keluarga.
"Saya secara pribadi sudah menyaksikan bagaimana saat COVID justru pembukaan lapangan pekerjaan yang ada di desa-desa diciptakan oleh UMKM yang mayoritas adalah wanita atau perempuan," katanya.