Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Erick Thohir Kunjungi PP Muhammadiyah di Yogya, Bahas Apa?
22 Juni 2022 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Cik Di Tiro, Kota Yogyakarta, Rabu (22/6).
ADVERTISEMENT
Dari pantauan kumparan, Erick tiba di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pukul 10.45 WIB. Ia tampak mengenakan baju biru dengan logo BUMN.
Begitu tiba, dia disambut sejumlah orang untuk berfoto bersama. Kemudian Erick naik ke lantai dua.
Sekitar pukul 12.15 WIB, Erick turun dari lantai 2 Kantor PP Muhammadiyah. Namun Erick bergeming ketika sejumlah wartawan mengajukan pertanyaan soal pertemuan kali ini. Erick langsung masuk ke mobil dan meninggalkan lokasi.
Sebelum ke Kantor PP Muhammadiyah, Erick menghadiri acara Temu Budaya di Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo. Erick mendorong bandara di Indonesia untuk menjadi etalase budaya.
"Kemarin saya lihat data-data lagi bahwa pariwisata sudah mulai bangkit di atas 70 persenan. Nah saya mendorong lagi Angkasa Pura untuk menjadikan bandara sebagai etalase kebudayaan," kata Erick kepada wartawan di Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, kedatangan Erick Thorir itu dalam rangka silaturahmi.
"Informal karena beliau intinya mau ziarah ke Makam Buya Syafii Maarif. Sebab belum berkesempatan dan saya kan sejak awal selaku wakil keluarga dan Muhammadiyah tentu beliau lalu silaturahmi dulu ke saya untuk beliau izin berziarah," kata Haedar.
Selain itu, Haedar mengatakan dirinya juga berbincang tentang melanjutkan pikiran Buya Syafii yang inklusif dan berorientasi pada Islam kebangsaan.
"Yang kedua memang melanjutkan program-program yang bisa dikerjasamakan. Tadi kebetulan ada Bu Noor (Siti Noordjannah Djohantini Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah) Aisyiyah ikut program pemberdayaan ekonomi. Di mana menteri yang membidangi BUMN tentu ada bidang-bidang khusus yang itu objektif untuk pemberdayaan ekonomi. Dua hal itu yang sempat diobrolkan," tutur dia.
ADVERTISEMENT