Erick Thohir Sebut FIFA Anggap Penolakan Israel Intervensi Pemerintah RI

31 Maret 2023 15:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir Usai Laporan ke Jokowi. Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir Usai Laporan ke Jokowi. Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkap penyebab utama FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Isu berkembang, bukan hanya soal penolakan terhadap Israel tapi juga karena Tragedi Kanjuruhan hingga masalah stadion.
ADVERTISEMENT
FIFA dalam rilis resminya 2 hari lalu menyebutkan seperti ini:
"FIFA menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan ini, FIFA tetap berkomitmen untuk secara aktif membantu PSSI. Melalui kerja sama yang erat dan dengan dukungan dari pemerintah Presiden Jokowi, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia setelah tragedi yang terjadi pada Oktober 2022."
Hal ini kemudian memunculkan spekulasi bahwa faktor pemicu batalnya Indonesia jadi tuan rumah karena Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Tragedi ini menewaskan 135 orang.
Selain itu, di kalangan pecinta bola nasional, ada isu lain yang berembus. Yakni masih ada stadion venue Piala Dunia U-20 yang belum memenuhi standar FIFA, utamanya dari segi keamanan.
Apa tanggapan Erick Thohir terkait ini? Apa sesungguhnya penyebab kita gagal jadi tuan rumah?
ADVERTISEMENT
"FIFA ini kan otoritas tertinggi sepak bola dunia. Dengan segala keberatan yang sudah disampaikan, FIFA melihat (penolakan terhadap Israel, -red) ini sebuah intervensi," kata Erick saat menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Presiden, Jumat (31/3).
Menurut Erick, sudah banyak kejadian FIFA menghukum sebuah negara apabila ada intervensi dari negara atau turunannya terkait sepak bola. Indonesia juga pernah merasakan dibanned FIFA pada 2015 karena hal serupa.
Terkait Piala Dunia U-20, penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo disinyalir menjadi tanda bahwa Indonesia tidak siap menjamin keamanan Timnas U-20 Israel.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur Bali I Wayan Koster saat tiba di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (1/2/2023). Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Padahal, menurut Eks Menpora Zainudin Amali, 6 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur, sudah menandatangani kesepakatan ikut menyukseskan dan menjamin keamanan seluruh peserta.
ADVERTISEMENT
Erick menampik bahwa masalah fasilitas atau kesiapan stadion menjadi pertimbangan FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia. Menurutnya 6 stadion yang ditunjuk jadi venue sudah siap.
6 stadion yang dimaksud sebagai berikut:
"Kalau lihat fasilitas saya rasa FIFA sudah bicara. Lapangan yang sebelumnya belum siap, saya ucapkan terima kasih ke pemerintah pusat sudah siapkan lapangan itu sehingga qualified. Lolos lapangan. Ini pertimbangan FIFA," tutupnya.