Erina Gudono Akan Tetap Jalani Fit and Proper Test jika Maju Bupati Sleman

12 Maret 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketum PSI Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono berkunjung ke Pasar Beringharjo, Minggu (14/1/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PSI Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono berkunjung ke Pasar Beringharjo, Minggu (14/1/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
DPD Gerindra DIY menjelaskan munculnya nama menantu Presiden Jokowi, Erina Gudono, sebagai kandidat maju Bupati Sleman di Pilkada 2024 masih sebatas wacana.
ADVERTISEMENT
Namun, apabila kelak Erina Gudono bersedia maju di Pilkada Sleman maka fit and proper test tetap akan dilakukan.
"Semua kandidat tanpa kecuali, harus melalui proses seleksi, fit and proper test," kata Wakil Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPD Partai Gerindra DIY Widi Handoko melalui pesan singkat, Selasa (12/3).
"Baru kemudian kandidat yang terpilih, DPD Gerindra mengajukan permohonan rekomendasi ke DPP," bebernya.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Erina Gudono untuk maju Pilkada Sleman. Demikian pula, Gerindra juga belum melakukan pendekatan secara personal.
DPC Partai Gerindra Sleman, kata Widi, saat ini sedang melaksanakan penjaringan kandidat.
"Walaupun secara internal sudah mempunyai beberapa nama sebagai kandidat untuk ikut berpartisipasi dalam bursa Pilkada 2024, namun demikian tidak menutup kemungkinan DPC Partai Gerindra Sleman membuka peluang bagi kandidat dari pihak eksternal, seperti nama Erina Gudono yang diusulkan oleh masyarakat," katanya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini ada 4 nama lain selain Erina yang berpeluang menjadi kandidat di Pilkada Sleman. Keempatnya berasal dari internal Gerindra.
"Dari Internal partai Gerindra, ada nama : Lisman Pujakesuma, HR.Sukaptono, Anton Prabu Semendawai, ada kemungkinan Pak Danang Wicaksana Sulistyo," katanya.
Gerindra juga akan berkoalisi dengan partai lain karena tak bisa mengusung sendiri.
"Sejauh ini, kami belum melakukan penjajakan dengan partai koalisi, masih fokus perhitungan suara di KPU," katanya.
"Partai yang berpeluang menjadi koalisi adalah partai-partai pengusung Prabowo-Gibran pada saat Pilpres 2024.
Namun demikian, tetap membuka pintu untuk partai-partai lainnya bergabung," pungkasnya.