Erupsi Gunung Sinabung Rusak 3.000 Hektar Lahan Pertanian, Kerugian Rp 29 M

3 Maret 2021 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Kuta Rakyat, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (2/3).  Foto: Sastrawan Ginting/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Kuta Rakyat, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (2/3). Foto: Sastrawan Ginting/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi selama dua hari berturut-turut. Dampaknya ribuan hektar lahan pertanian di sekitar gunung rusak parah. Total kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 29 miliar.
ADVERTISEMENT
Kadis Pertanian Kabupaten Karo, Mahtesa Sitepu, mengatakan, ada 4 kecamatan yang lahan pertaniannya rusak parah akibat abu vulkanik. Yakni Kecamatan Payung, Tigandreket, Tiga Binangan dan Kutabuluh.
“Total (lahan pertanian) yang terdampak itu ada 3.045,8 hektar, dengan kerugian 2.9178.171.825 atau Rp 29 miliar lebih,”kata Mahtesa kepada wartawan, Rabu (3/3).
Lahan pertanian warga yang terdampak erupsi Sinabung. Foto: Dok. Istimewa
Mahtesa menjelaskan ada puluhan komoditas pertanian yang diprediksi gagal panen. Namun yang paling terdampak adalah tanaman cabai, jagung, jeruk, salak, dan kopi. Tanaman-tanaman ini rusak karena tertutup tebalnya abu vulkanik.
“Masalahnya kemarin (terdampak) debu yang tebal, jadi datang gerimis, jadi semakin berat dan tak kuat menopang debu, hingga tanaman rusak,”ujar Mahtesa
Akibatnya, sejumlah komoditas ini tidak akan bisa dipanen secara maksimal. Pihak Dinas Pertanian terus berupaya menyingkirkan abu vulkanik dari tanaman dengan memakai blower.
ADVERTISEMENT
Lahan pertanian warga yang terdampak erupsi Sinabung. Foto: Dok. Istimewa
Dia berharap hujan segera turun agar proses pembersihan secara alami bisa lebih cepat dan masyarakat tidak terlalu merugi.
“Kalau hujannya enggak deras, (tanaman) bisa mati, berpotensi gagal panen,” tandasnya
Dampak kerusakan ini dirasakan salah seorang petani jagung di Desa Tiganderket Besli, Surbakti (40). Padahal dalam waktu dekat dia akan panen, nahas musibah keburu datang.
“Kerugian Rp 10 juta, jagung setengah hektar rusak total,” ujarnya dihubungi terpisah.
Lahan pertanian warga yang terdampak erupsi Sinabung. Foto: Dok. Istimewa
Gunung Sinabung mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 13 kali dengan jarak luncur terjauh 5 kilometer pada Selasa (2/3). Selain itu tinggi kolom abu teramati sejauh 5 kilometer.
Kemudian pada hari ini, Gunung Sinabung mengalami 2 kali erupsi. Erupsi pertama pukul 08.52 WIB, sedangkan erupsi ke dua pukul 15.03 WIB. Pada erupsi pertama tinggi kolom abu tidak teramati, sedangkan di erupsi ke dua tingginya mencapai 2 kilometer ke arah timur.
Suasana jalan di sekitar Gunung Sinabung pasca erupsi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT