Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Esai Foto: Aksi Bela Palestina, dari Hal yang Paling Mungkin
3 Desember 2023 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit"Aksi Bela Palestina , dari Hal yang Paling Mungkin"
"Setiap uang yang dibelanjakan untuk membeli produk Amerika atau Israel akan dengan cepat menjadi peluru-peluru yang membunuh anak-anak Palestina." Kalimat itu menjadi catatan kumparan dari ulama asal Mesir Dr. Yusuf Qaradawi di tahun 2000 yang mengeluarkan fatwa haram bagi orang Islam yang membeli produk-produk pendukung Israel.
Seruan aksi boikot terhadap produk-produk terafiliasi, maupun pro Israel menggema di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Aksi ini merespons pembantaian massal atau genosida oleh Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan ribuan korban jiwa melayang.
Raudhatul (26) mulai tidak menggunakan produk yang terafiliasi dengan Israel, akan tetapi produk yang sudah dia beli tetap ia habiskan supaya tidak mubazir. Hal serupa dilakukan Zaki (32) dan Badai (27), mereka memaksakan diri untuk tidak minum dan makan makanan yang terafiliasi ataupun pro Israel, karena mereka melihat yang terjadi di sana (Jalur Gaza) ialah pembantaian massal.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang berisi fatwa haram mendukung Israel atas tindakannya ke Palestina, dan mewajibkan umat Islam untuk mendukung Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Sebagai bentuk nyata pengharaman dukungan kepada Israel, MUI meminta umat Islam menghindari penggunaan produk Israel, produk pro Israel atau yang terafiliasi pada negara tersebut.
Sejak fatwa tersebut keluar, sejumlah daftar produk boikot pun bermunculan di media sosial mulai dari Facebook, Instagram, X, dan lainnya. Bahkan, cara untuk mengidentifikasi produk juga muncul tak lama setelah seruan aksi boikot, masyarakat dapat mengidentifkasi produk dengan cara membuka situs www.bdnaash.com dan aplikasi Android bernama "No Thanks".
Produk yang diboikot mulai dari ritel makanan cepat saji, produk customer goods, produk penyedap makanan, hingga produk minuman.
Dilansir dari Antaranews, pasukan Israel melancarkan aksi militer besar-besaran di Jalur Gaza membalas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023. Hingga saat ini, Selasa (28/11), korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang. Sementara warga Palestina yang tewas di tangan Israel hingga kini mencapai lebih dari 15.000 orang.
Kantor Media Pemerintah yang berada di Gaza mengatakan jumlah korban tewas mencakup 6.150 anak dan 4.000 perempuan, ditambah lagi jumlah jasad yang berserakan di jalan. Kantor tersebut juga menyatakan ada sekitar 7.000 orang hilang di bawah reruntuhan, termasuk 4.700 anak dan perempuan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, Prof. Dr Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan apa yang terjadi di Gaza atau Tepi Barat itu bukan pertempuran dan bukan perang, tetapi genosida atau pembantaian massal.