Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Esai Foto: Tradisi Syukuran Laut Masyarakat Nelayan di Cilincing
23 Oktober 2022 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menitRiuh perahu-perahu nelayan kembali terdengar pagi itu, Sabtu (22/10/2022). Masyarakat pesisir di Cilincing Jakarta Utara berbondong-bondong menaiki perahu menuju laut untuk Tradisi Nadran atau Syukuran Laut yang sudah 2 tahun terhenti karena pandemi.
Ratusan perahu yang mengikuti syukuran laut itu dihiasi aneka makanan dan minuman untuk dinikmati dan saling berbagi antarmasyarakat nelayan saat di tengah laut.
Tradisi masyarakat nelayan Cilincing ini telah berlangsung dari 1999, sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang telah diberikan Tuhan melalui laut, yaitu ikan untuk nafkah hidup para nelayan.
Syukuran laut ini ditandai dengan melarung perahu dan sesajen kepala kerbau yang dipotong sehari sebelum acara.
Sarkim (67), pria yang sudah 12 tahun menjadi pawang Tradisi Nadran mengatakan tradisi ini merupakan bentuk syukur para nelayan dan juga ajang silaturahmi komunitas nelayan.
Saat perahu besar membawa sesajen yang dilarung, ratusan perahu menghampirinya. Masyarakat nelayan berlomba mendapatkan kain putih penutup kepala kerbau yang dilarung. Mereka meyakini jika mendapatkan itu, tangkapan ikan ke depannya akan lebih baik.
Usai melarung sesajen, masyarakat menyiram perahunya dengan air laut. Mereka juga mandi dengan air laut.
Terlihat orang tua memandikan anaknya dengan air laut berharap berkah dari yang Maha Kuasa. Tradisi tersebut ditutup dengan makan bersama di atas perahu.