Esai Foto: Tradisi Syukuran Laut Masyarakat Nelayan di Cilincing

23 Oktober 2022 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Pembawa Sesajen-Sejumlah perahu yang membawa warga menuju ke tengah laut dalam rangka Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Pembawa Sesajen-Sejumlah perahu yang membawa warga menuju ke tengah laut dalam rangka Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Riuh perahu-perahu nelayan kembali terdengar pagi itu, Sabtu (22/10/2022). Masyarakat pesisir di Cilincing Jakarta Utara berbondong-bondong menaiki perahu menuju laut untuk Tradisi Nadran atau Syukuran Laut yang sudah 2 tahun terhenti karena pandemi.
Antusias Warga-Warga di atas perahu yang hendak menuju tempat larung sesajen dalam rangka Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Antusias Warga-Warga di atas perahu yang hendak menuju tempat larung sesajen dalam rangka Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Antusias Warga-Makanan dan minuman menghiasi perahu nelayan dalam rangka Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ratusan perahu yang mengikuti syukuran laut itu dihiasi aneka makanan dan minuman untuk dinikmati dan saling berbagi antarmasyarakat nelayan saat di tengah laut.
Penyembelihan Kerbau-Warga menyembelih kerbau yang akan diambil kepalanya untuk sesajen pada acara Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pawang Tradisi Nadran-Seorang pawang, Sarkim (67) berpose di perahu yang akan dilarung dalam rangka Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tradisi masyarakat nelayan Cilincing ini telah berlangsung dari 1999, sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang telah diberikan Tuhan melalui laut, yaitu ikan untuk nafkah hidup para nelayan.
Sesajen-Berbagai sesajen yang akan dilarung dalam rangka Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kapal Pembawa Sesajen-Sejumlah perahu hendak menuju tempat dilarungnya sesajen pada acara Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Syukuran laut ini ditandai dengan melarung perahu dan sesajen kepala kerbau yang dipotong sehari sebelum acara.
Sarkim (67), pria yang sudah 12 tahun menjadi pawang Tradisi Nadran mengatakan tradisi ini merupakan bentuk syukur para nelayan dan juga ajang silaturahmi komunitas nelayan.
Antusias Warga-Warga melihat rekan sesama peserta Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kapal Pembawa Sesajen-Sejumlah kapal menuju tempat dilarungnya sesajen pada acara Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Saat perahu besar membawa sesajen yang dilarung, ratusan perahu menghampirinya. Masyarakat nelayan berlomba mendapatkan kain putih penutup kepala kerbau yang dilarung. Mereka meyakini jika mendapatkan itu, tangkapan ikan ke depannya akan lebih baik.
Mandi Air Laut-Orang tua memandikan anaknya dengan air laut usai sesajen dilarung ke laut pada acara Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kapal Pembawa Sesajen-Sejumlah perahu mendekati perahu besar yang membawa sesajen yang akan dilarung dalam rangka Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Usai melarung sesajen, masyarakat menyiram perahunya dengan air laut. Mereka juga mandi dengan air laut.
Terlihat orang tua memandikan anaknya dengan air laut berharap berkah dari yang Maha Kuasa. Tradisi tersebut ditutup dengan makan bersama di atas perahu.
Makan Bersama-Warga makan bersama usai Nadran atau Syukuran Laut di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan