Ethiopia di Ambang Perang Saudara, PM Ahmed Ancam Kubur Musuh dengan 'Darah'

4 November 2021 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Ethiopia Abiy Ahmed. Foto: Michel Euler/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
PM Ethiopia Abiy Ahmed. Foto: Michel Euler/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Ethiopia di ambang perang saudara. Pasukan pemberontak dari Tigray mengancam akan merebut ibu kota dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Ancaman pemberontak membuat Perdana Menteri Abiy Ahmed geram. Dia menegaskan, siap melawan mengubur pemberontak dengan 'darah'.
Pernyataan tersebut disampaikan Ahmed Rabu (4/11/2021) atau sehari usai dirinya mengumumkan situasi darurat di seluruh negaranya.
Seorang anggota Pasukan Khusus Amhara memegang senjatanya di Humera, Ethiopia. Foto: Eduardo Soteras/AFP
"Lubang sudah digali sangat dalam, itu adalah tempat musuh dikubur," kata Ahmed di markas besar Militer Ethiopia seperti dikutip dari Reuters.
"Kami akan menguburkan musuh dengan 'darah' dan 'tulang' kami dan kami akan membuat kejayaan Ethiopia kembali di tempat tertinggi," sambung dia.
Selama setahun terakhir, konflik pecah di wilayah Tigray Ethiopia. Peristiwa itu bermula saat pemberontak dari Front Pembebasan Warga Tigray (TPLF) dituduh menyerang kamp militer.
Warga Ethiopia yang melarikan diri dari konflik di Tigray Ethiopia, tiba di tepi Sungai Tekeze di perbatasan Sudan-Ethiopia, di Hamdayet, Sudan, (21/11). Foto: Nariman El-Mofty/AP Photo
Serangan itu dijadikan alasan untuk Ahmed mengerahkan pasukan ke Tigray. Tentara Ethiopia sempat berhasil menguasai sejumlah wilayah dan memukul mundur TPLF.
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan terakhir TPLF bangkit dan kembali merebut wilayah yang sempat dikuasai pemerintah. Kini mereka memasang target menumbangkan kekuasaan Ahmed.

TPLF eks koalisi pemerintah.

TPLF sebenarnya adalah koalisi utama Pemerintah Ethiopia selama 30 tahun terakhir. Pada 2018 aliansi TPLF dan Pemerintah Ethiopia terpisah seiring naiknya Ahmed jadi PM.
TPLF menuduh Ahmed berupaya mensentralisasi kekuasaan. Tindakan itu, menurut TPLF, berdampak buruk di sejumlah wilayah di Ethiopia termasuk Tigray. Tuduhan itu pun dijadikan dasar TPLF memberontak.
Ahmed menolak segala tudingan TPLF. Ahmed lalu membalas tuduhan dengan tindakan keras seperti pengerahan kekuatan.
Kini apa yang terjadi di Ethiopia menjadi perhatian besar dunia. Sekjen PBB Antonio Guterres sampai menelepon Ahmed untuk membicarakan upaya pencegahan perang saudara.
ADVERTISEMENT
"Kantor kami menawarkan untuk menciptakan kondisi dialog dan menghentikan pertempuran," kata Guterres.