Evaluasi PPKM: Keterisian RS di Jawa Menurun, tapi Luar Jawa Melesat

9 Agustus 2021 10:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penerapan PPKM selama sebulan terakhir ini telah memberikan dampak terhadap situasi COVID-19 di Indonesia. Khususnya di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Perubahan tersebut juga tercermin dari keterisian tempat tidur rumah sakit atau BOR nasional yang telah menurun.
BOR di Pulau Jawa terlihat punya penurunan yang paling tajam, salah satunya di DKI Jakarta.
Jika pada awal masa PPKM diterapkan yakni 3 Juli 2021 total tempat tidur isolasi maupun ICU terpakai di kisaran 18 ribuan, maka hingga 7 Agustus 2021 jumlah tersebut telah menurun lebih dari separuhnya, 8.209 tempat tidur.
Provinsi lain seperti Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah juga melaporkan hal yang sama. Penurunan BOR telah terjadi sekitar separuh dari saat PPKM Darurat diberlakukan.
Kemudian Provinsi DIY dan Jawa Timur mengalami penurunan yang relatif sedikit. Tempat tidur isolasi maupun ICU yang terpakai di keduanya masih relatif sama dengan kondisi awal Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, situasi yang membaik ini tak dapat digeneralisasi ke seluruh wilayah Indonesia. Sebab, kenaikan BOR justru sedang terjadi di sejumlah wilayah luar Pulau Jawa.
Di Kalimantan misalnya. Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur menduduki BOR tiga tertinggi secara nasional yaitu masing-masing 78 persen dan 74 persen. BOR keduanya meningkat namun Kalimantan Timur cenderung tetap.
Sementara untuk Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah mengalami penurunan dan Kalimantan Utara juga mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan.
Kemudian Bali juga menjadi provinsi dengan peringkat BOR kedua tertinggi yakni 76 persen.
Sebagian wilayah di Pulau Sulawesi juga mengalami penurunan BOR seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara. Meski menurun, Sulawesi Tengah dan juga Sulawesi Utara masih memiliki BOR yang tinggi yakni masing-masing 70 persen dan 64 persen.
ADVERTISEMENT
Kenaikan yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir justru masih terlihat di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Barat. Bahkan BOR di Gorontalo sudah menyentuh angka 74 persen yang juga nomor empat tertinggi nasional.
Bergeser ke Pulau Sumatera, kenaikan juga terlihat di Provinsi Riau, Bengkulu, dan Aceh. Sementara selebihnya mulai mengalami penurunan BOR.
NTT dan NTB terlihat memiliki BOR yang terus meningkat. Padahal di NTB BOR sempat menurun akhir Juli lalu namun kembali meningkat.
Di Maluku, BOR ICU maupun isolasi juga terlihat berangsur menurun.
Terakhir, penurunan dan juga kenaikan terlihat di kedua provinsi di Papua. Kini, BOR di Provinsi Papua terlihat menurun setelah sempat meningkat sejak awal Juli lalu. Sementara Papua Barat secara keseluruhan terlihat menurun, hanya terlihat kembali adanya peningkatan walau tak begitu signifikan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, BOR secara nasional memang menurun. Namun hal tersebut dipengaruhi oleh Pulau Jawa khususnya DKI Jakarta. Sementara wilayah lain terlihat meningkat khususnya di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.