Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Eks Presiden Bolivia, Evo Morales, meminta pendukungnya membentuk angkatan bersenjata. Morales ditendang dari kekuasaan pada 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Seruan Morales disampaikan di pengasingannya di Argentina. Menurut Morales pembentukan pasukan bersenjata adalah hak seluruh warga Bolivia.
"Di Bolivia, bila aparat menembak warga, membunuh warga, warga punya hak untuk membentuk pengamannya sendiri," kata Morales seperti dikutip dari Reuters, Senin (13/1).
"Kami tidak berbicara senjata api, mungkin seperti ketapel. Mereka terkadang disebut milisi, uni polisi dan di beberapa tempat disebut pasukan komunal. Ini bukan hal baru," sambung dia.
Morales menambahkan, pembentukan pasukan bersenjata rakyat juga sudah dilihat di Venezuela.
"Jika tidak sekarang atau sebentar lagi, saya akan kembali (ke Bolivia) atau tempat lain, kami harus membentuk angkatan bersenjata rakyat seperti di Venezuela," papar Morales.
Morales kabur dari Bolivia pada November 2019 lalu. Ia keluar dari negaranya usai kerusuhan lantaran konflik pemilu pecah.
ADVERTISEMENT
Ia awalnya kabur ke Meksiko. Kemudian Morales pergi ke Argentina usai diberikan suaka oleh pemerintah setempat.
Morales sendiri dituding kelompok oposisi telah melakukan kecurangan pemilu. Tudingan dibantah Morales, ia menyebut aksi penggulingan sebagai kudeta.
Sementara itu, kerusuhan yang terjadi di Bolivia menewaskan setidaknya 29 orang. Korban jiwa terbanyak berasal dari pendukung Morales.