Exit Poll Pemilu Israel, Netanyahu dan Gantz Masih Bersaing Ketat

18 September 2019 3:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Foto: REUTERS/Amir Cohen
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Foto: REUTERS/Amir Cohen
ADVERTISEMENT
Pemilu Israel tampaknya belum menggambarkan siapa yang bakal memimpin negara itu dalam empat tahun mendatang. Berdasarkan hasil exit poll Perdana Menteri Israel petahana Benjamin Netanyahu dan penantangnya, Benny Gantz, masih bersaing ketat.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, dari tiga hasil exit poll yang ditayangkan televisi Israel, seluruhnya menunjukkan partai pendukung Netanyahu dan Gantz tidak ada yang berhasil mendominasi parlemen.
Likud, partai Netanyahu, diperkirakan bakal meraih 31 hingga 33 kursi di parlemen. Sedangkan partai pendukung Gantz diprediksi mendapatkan 31 hingga 34 kursi.
Situasi ini menempatkan partai Yisrael Beitenu yang dipimpin mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, sebagai penentu. Partai pendukung Netanyahu atau Gantz harus berkoalisi dengan Lieberman untuk membentuk pemerintahan agar bisa menempatkan calon sebagai perdana menteri. Dari hasil exit poll, Yisrael Beitenu diperkirakan mendapatkan delapan hingga 10 kursi di parlemen.
Pemimpin partai Yisrael Beitenu, Avigdor Lieberman, bersama istrinya memberikan suara dalam pemilihan parlemen Israel di sebuah tempat pemungutan suara di pemukiman Israel Nokdim di Tepi Barat yang diduduki Israel, Selasa (17/9/2019). Foto: REUTERS/Ammar Awad
Sebelumnya diberitakan, pada Selasa (17/9) warga Israel berbondong-bondong menuju TPS. Mereka menggunakan hak suaranya untuk memilih anggota parlemen atau Knesset dan Perdana Menteri.
ADVERTISEMENT
Pada 2019, Israel sudah menggelar dua pemilu. Pertama pada April lalu, kemudian dilanjutkan September ini.
Pemilu kali ini dilaksanakan lantaran Partai Likud di bawah kepemimpinan PM Benjamin Netanyahu gagal membentuk koalisi pemerintahan. Kegagalan tersebut membuat Knesset dibubarkan dan pemilu ulang dilaksanakan.