Exotic Pasrah Ditutup Pemprov DKI: Apa Mau Dikata

19 April 2018 16:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Humas Exotic, Tete Martadilaga (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Humas Exotic, Tete Martadilaga (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
Manajemen Diskotek Exotic angkat bicara soal penyegelan dan penutupan yang dilakukan oleh Pemprov DKI. Humas Exotic Tete Martadilaga menjelaskan, keputusan yang dilakukan oleh Pemprov DKI ini membuatnya bingung. Sebab, akan ada banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
"Tempat hiburan ini kan bukan hanya karyawan kita, ya menyangkut hajat hidup orang banyak. Ya masyarakat sekitar, yang dagang-dagang di sini, warga, tukang parkir, ojek, tapi apa mau dikata kalau keputusan DKI seperti itu," ujar Martadilaga, di depan Diskotek Exotic, Jakarta Pusat, Kamis (19/8).
Martadilaga mengaku, sejak tahun 2017, manajemen sudah berusaha untuk memeriksa setiap pengunjung yang masuk. Pemeriksaan terhadap pengunjung bahkan lebih ketat setelah penggerebekan dilakukan oleh BNN.
Penyegelan Diskotek Exotic (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Penyegelan Diskotek Exotic (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
"Pas masuk masih sehat, di atas baru sakit, sulit ya. Kecuali ada alat deteksi atau orang BNN ikut jaga di sini bisa deteksi orang make atau enggak. Kalau kita kan sebatas menjaga keamanan, untuk sejauh itu kita enggak mampu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, apa yang dituduhkan BNN terkait tewasnya salah satu pengunjung bernama Sudirman masih belum bisa dibuktikan. Sebab, hingga saat ini penyelidikan soal kasus itu masih berlangsung.
"Kalau menurut keterangan kelaurga, itu ada rekam medis di tempat tinggalnya di sana kalau dia sudah 6 bulan lalu punya penyakit jantung. Sudah disarankan dibawa ke dokter dan segala macam. Kita enggak tahu kenapa enggak dibawa ke dokter. Ada rekam medisnya kok," ujarnya.
Diskotek Exotic mendapat sorotan setelah kasus tewasnya seorang pria bernama Sudirman (47) karena mengalami overdosis. Ia diketahui sedang berada di diskotek itu pada Sabtu (31/3) malam dan akhirnya meninggal pada Minggu (1/4) dini hari. Polisi kemudian menggerebek tempat itu dan mendapati narkoba.
ADVERTISEMENT