Fadjroel: Para Dubes di Kazakhstan Antusias dengan Ibu Kota Nusantara

28 Februari 2022 1:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadjroel Rachman meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto:  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Fadjroel Rachman meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman menyebut, para duta besar di Kazakhstan mengaku antusias dengan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Hal ini ia sampaikan dalam webinar nasional yang diselenggarakan oleh Borneo Muda dengan tema “Kesuksesan Pemindahan Ibu Kota Negara di Dunia; Potret Loncatan Kemajuan IKN Nusantara”, Sabtu (26/2).
"Waktu saya bertemu dengan para Dubes di Nur-Sultan Kazakhstan. Mereka tanya, apa nama ibu kota negara baru yang menggantikan Jakarta? Saya jawab Nusantara artinya "Archipelago". Kapan Indonesia pindah ke ibu kota negara yang baru? Insya Allah tahun 2024. Semua mengucapkan selamat. Semua sangat antusias mendengarnya," kata Fadjroel.
Mantan juru bicara Presiden Jokowi ini juga memaparkan bahwa Kazakhstan pernah memindahkan Ibu Kota dari Almaty ke Nursultan. Pemindahan Ibu Kota ini, kata dia, adalah pengembangan kota yang lama menjadi lebih luas.
Desain Istana Kepresidenan karya Nyoman Nuarta di ibu kota baru. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
"Nama kota lamanya adalah Akmola, sama seperti di Indonesia atau Kalimantan Timur, yakni kota lamanya adalah Balikpapan dan Samarinda," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Salah satu konsep yang bisa ditiru dari Kazakhstan adalah kemampuannya membuat simbiosis antara sejarah dan masa depan. Di Kazakhstan ada 130 suku bangsa. Indonesia ada 1.331 suku bangsa dan 718 bahasa daerah. Ibu Kota Nusantara nanti adalah etalase Bhineka Tunggal Ika. Demikian pula Ibu Kota Nur-Sultan," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, anggota DPR RI komisi II, Zulfikar Arse Sadikin,mengatakan wacana pemindahan Ibu Kota sudah sejak dari Presiden Sukarno hingga SBY, dan akhirnya pada masa pemerintahan Jokowi dapat terlaksana.
"Rencana pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara merupakan hal yang fenomenal, monumental dan historikal," kata Zulfikar.